iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN - Setelah bertahun-tahun menanti masuknya aliran listrik, akhirnya tahun ini (2018), warga Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Sarolangun merasa bahagia karena tidak perlu lagi menghabiskan banyak uang  untuk membeli bahan bakar demi menerangi rumah mereka.

Hal ini lantaran suksesnya peran Pemerintah Kabupaten Sarolangun mengalirkan listrik ke desa tersebut.

Hendra, salah satu warga Desa Lubuk Bedorong mengatakan, sejak tahun 2015 lalu, pemerintah sudah menjanjikan untuk mengalirkan listrik ke Tujuh Desa dikawasan Bukit Bulan, Kecamatan Limun. Namun karena kendala jarak yang cukup jauh dan memerlukan banyak tiang yang mesti dipasang agar arus listrik bisa dialiri,maka butuh pengerjaan selama kurang lebih dua tahun untuk menyelesaikannya.

"Kami sudah lamo nian menunggu listrik masuk,dan selalu diiming-imingkan kalau dak lamo lagi desa kami akan segera menikmati aliran listrik. Dan alhamdulillah baru sekarang (2018, red) baru bisa menikmati janji itu," katanya.

Disampaikannya, sebelum masuknya listrik, rata-rata warga menggunakan mesin Generator Set (Genset) dan Diesel, namun demikian warga banyak yang mengeluh, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk rutin membeli bahan bakar minyak.

"Sebelum PLN masuk, kami harus menghabiskan uang sekitar Rp 600.000 hingga Rp 700.000 perbulannya. Karena bahan bakar yang kami habiskan permalamnya mencapai 3 sampai 4 liter. Sedang harga perliternya sebesar Rp 10.000. jadi dalam semalam habislah paling tidak Rp 30.000, paparnya.

Kemudian lanjutnya, tidak hanya merasa hemat, tapi banyak manfaat lain yang bisa dirasakan dan dijadikan peluang usaha bagi masyarakat jika aliran listrik masuk ke desa mereka.

"Dengan adanya aliran listrik, tentu membuka peluang usaha bagi kami, seperti mesin foto copy, pakai kulkas, mesin cuci, banyak lah yang lain yang bisa kami fungsikan dengan listrik ini. Dan itu membantu meringankan pekerjaan kami dirumah sehari-hari," ujarnya. (hnd)


Berita Terkait



add images