iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA Presiden Layer Nasional (PLN) Ki Musbar Mehdi mendesak pemerintah menjaga stabilitas dan ketersediaan pakan ternak. Pasalnya harga telur yang makin tinggi belakangan ini dipicu bahan baku pakan ayam ternak yakni jagung yang juga mengalami kenaikan.

Mekanisme harga telur yang melonjak di pasar karena biaya produksi meningkat. Biaya produksi tersebut berasal dari biaya pakan ternak, bahanya jagung yang saat in langka, kata Ki Musbar keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.

Menurut dia, ketersediaan dan keterjangkauan harga pakan oleh para peternak itu sangat penting. Jika para peternak sulit mendapatkan pakan, dikarenakan harga melambung tinggi, efeknya ialah harga telur juga naik. Sementara biaya pakan 50 persen itu dari jagung

Bicara soal produksi tidak ada yang proteksi Umum. Padahal kepentingan masyarakat umum itu sama denga kepentingan nasional, paparnya.

Ki Musbar juga berharap agar jagung impor bisa secepatnya datang ke Tanah Air. Apabila tiba di Indonesia pada awal tahun 2019, bisa tidak dapat terserap oleh peternak mandiri karena bersamaan dengan panen raya, di mana harga jagung di petani lebih murah, ucapnya.

Sementara itu, Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan, pemerintah melalui Kementan tetap mendorong peningkatan produksi pertanian dalam negeri. Harapannya akan meningkatkan kesejahteraan petani lokal khususnya.

Ali juga menambahkan, dalam kondisi tertentu impor boleh jadi dilakukan. Keputusan ini diambil sebagai upaya penyelamatan peternak ayam mandiri, serta menjaga stabilitas harga ayam dan telur.

Sebagai upaya melindungi masyarakat konsumen dengan menjaga harga pasokan bahan pangan dan stabilitas harga di pasar. Sehingga angka inflasi terjaga sebagaimana yang ditargetkan Pemerintah ucapnya. (jpg/JPC)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images