iklan Napi dipindahkan dari Rutan Kelas I Surakarta ke sejumlah Lapas di kawasan Kota Semarang oleh tim kepolisian Polresta Surakarta dengan menggunakan mobil barracuda, Kamis (10/1). (Damianus Bram/Jawa Pos Radar Solo)
Napi dipindahkan dari Rutan Kelas I Surakarta ke sejumlah Lapas di kawasan Kota Semarang oleh tim kepolisian Polresta Surakarta dengan menggunakan mobil barracuda, Kamis (10/1). (Damianus Bram/Jawa Pos Radar Solo)

JAMBIUPDATE.CO, - Kericuhan terjadi di dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I-A Surakarta kemarin (10/1). Sejumlah pembesuk terlibat keributan dengan penghuni rutan. Agar kekacauan tidak meluas, 12 penghuni rutan dievakuasi dengan kendaraan barakuda ke sejumlah lokasi di wilayah Jawa Tengah.

Jawa Pos Radar Solo melaporkan, kejadian bermula saat sekitar 20 orang tiba ke Rutan Kelas I-A Surakarta untuk membesuk tahanan sekitar pukul 10.00. Saat itu para pembesuk dibagi per kelompok 5 orang dengan waktu sekitar 20 menit untuk menemui tahanan di aula rutan. Kunjungan kelompok pertama berjalan dengan aman. Namun, saat kloter kedua hendak pulang, terdengar suara ejekan yang dilakukan napi di blok C1. Merasa emosional, kloter pembesuk langsung mendatangi napi blok C1. Saat itulah terjadi keributan.

Kepala Rutan Kelas I-A Surakarta Muhammad Ulin Nuha memaparkan, kericuhan terjadi karena kesalahpahaman antara pengunjung dan warga binaan rutan. "Sebetulnya salah paham saja. Jadi, waktu dibesuk, antara pengunjung dan warga binaan saling bertatap mata. Pengunjung tidak terima, kemudian terjadi cekcok," katanya.

Setelah cekcok, baju salah seorang warga binaan ditarik hingga terjatuh. Akhirnya penghuni tahanan blok B dan C secara spontan membela rekannya. Pecahlah kericuhan tersebut. "Untung, ada petugas di lokasi kejadian. Dengan kesigapan anggota, pembesuk langsung kami amankan dan dievakuasi keluar," tutur Ulin.

Informasi kericuhan di dalam rutan sempat berembus ke luar dan memancing rekan-rekan pembesuk. Mereka lalu datang menggeruduk Rutan Surakarta. Puluhan orang yang berasal dari salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) itu datang dengan mengendarai motor. Mereka meminta salah seorang napi yang diduga memicu gesekan dikeluarkan. Anggota kepolisian yang berjaga di lokasi berusaha meredam emosi kelompok tersebut.

Wakapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai terjun langsung untuk memediasi ormas yang mendatangi rutan. "Percayakan kepada pihak yang berwajib. Kejadian ini sedang dimediasi di dalam, jangan terpancing emosi," ujar Andy kepada massa. Setelah emosi dapat diredam, sekelompok orang yang awalnya berada di depan rutan membubarkan diri.

Para napi yang diduga sebagai pemicu gesekan akhirnya dipindah dengan menggunakan barakuda. Mereka dibagi menjadi dua kelompok.

Wakapolresta mengungkapkan, ada 12 narapidana yang dipindahkan pasca kejadian tersebut. Mereka dibawa ke beberapa lapas di kawasan Semarang. Meski sempat terjadi gesekan di dalam rutan, Wakapolresta menegaskan tidak sampai terjadi kontak fisik. "Fasilitas di dalam rutan yang rusak hanya kursi plastik, tidak ada yang lain. Kedua massa langsung dipisah petugas rutan yang melakukan pengamanan," ujar Wakapolresta. 

Editor           : Ilham Safutra 
Reporter      : (atn/c10/oni)


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images