iklan Rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat. Kemarin, kediamannya diteror bom oleh orang tak dikenal. (Surya/Radar Bekasi/JawaPos.com)
Rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat. Kemarin, kediamannya diteror bom oleh orang tak dikenal. (Surya/Radar Bekasi/JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan apapun temuan Kepolisian, bom yang ditemukan di kediaman dua pimpinannya merupakan bentuk ancaman yang harus diungkap. Hal tersebut, disampaikan menanggapi pernyataan pihak kepolisian yang memastikan bom yang ditemukan di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo, ialah bom palsu.

"Bukan hanya soal apakah itu misalnya pipa yang diisi semen putih, tetapi ini merupakan upaya untuk mengganggu atau meneror pimpinan KPK," ucap juru bicara KPK Febri Diansyah pada awak media, Jumat (11/1).

Mantan aktivis ICW ini menegaskan, ancaman yang menyasar institusinya tak hanya terjadi sekali tapi berulang kali. Menurutnya, jika pelaku teror tidak segera diungkap, maka dikhawatirkan akan kembali terjadi aksi teror berikutnya.

"Kalau pelaku tidak ditemukan, mungkin ada pelaku-pelaku atau teror-teror berikutnya," tukasnya.

Oleh karena itu, KPK akan terus mendorong polisi untuk mengungkap dalang di balik aksi teror tersebut. Mengenai hal ini, banyak pihak menyarankan pembentukan satgas khusus.

Febri mengatakan, jika permintaan tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, maka KPK menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden.

"Tentu menjadi domain dari Presiden untuk memutuskan apa yang akan dilakukan. Apakah masih tetap dipercayakan pada tim yang sudah ditunjuk oleh Polri saat ini atau ada hal-hal lain," jelasnya.

Editor           : Estu Suryowati 
Reporter      : Intan Piliang

 

 


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images