iklan Ilustrasi, 12 orang di Jawa Tengah meninggal dunia akibat DBD selama bulan ini. (M.Nasikhuddin/ Radar Jombang/ Jawa Pos Group)
Ilustrasi, 12 orang di Jawa Tengah meninggal dunia akibat DBD selama bulan ini. (M.Nasikhuddin/ Radar Jombang/ Jawa Pos Group)

JAMBIUPDATE.CO, - 12 orang di Jawa Tengah dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama bulan ini. Kabupaten Brebes mencatatkan jumlah korban meninggal terbanyak. (selengkapnya lihat grafis di bawah).

"Semuanya (12 orang) meninggal selama bulan ini. Kalau diamati selama bertahun-tahu, periode Januari memang kasus DBD meningkat," jelas Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, Kamis (31/1).

Alasannya, Januari memang puncak musim hujan. Dalam kondisi seperti itu, nyamuk Aedes aegypti berkembangbiak secara pesat. Sehingga potensi seseorang terjangkit DBD jadi lebih besar.

Genangan air yang menjadi tempat berkembangbiak nyamuk bisa saja muncul di mana-mana saat musim hujan turun. "Nanti Februari menurun dan April paling sedikit. Oktober nanti mulai naik lagi sedikit-sedikit," sambungnya.

Yulianto melanjutkan, gejala DBD hampir serupa dengan penyakit lain. Sehingga menyulitkan proses diagnossa. Intinya, dia mengimbau agar warga menjaga lingkungan sekitarnya supaya tidak menjadi sarang nyamuk.

"DBD itu dipengaruhi juga oleh kesehatan lingkungan, karena nyamuknya berkembang biak dalam kondisi tertentu," jelasnya.

Mengenai penderita DBD secara keseluruhan di Jateng,  jumlahnya mencapai 1.204 orang. Paling banyak penderitanya berasal dari Sragen, Grobogan, Pati, Jepara, Blora, dan lainnya.

Berikut jumlah korban meninggal akibat DBD di Jawa Tengah:*

- Kabupaten Brebes: 4 orang

- Kabupaten Jepara: 3 orang

- Kabupaten Semarang: 1 orang

- Kabupaten Batang: 1 orang

- Kabupaten Kebumen: 1 orang

- Kabupaten Grobogan: 1 orang

- Kabupaten Blora: 1 orang

*Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Editor : Dida Tenola

Reporter : admin,


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images