iklan Pertemuan yang dilaksanakan pada Jumat (22/2).
Pertemuan yang dilaksanakan pada Jumat (22/2).

JAMBIUPDATE.CO, SENGETI - Konflik kepemilikan Lahan antara 4 Desa dalam Kecamatan Kumpeh dengan PT. Bukit Bintang Sawit (BBS) tampaknya akan semakin meruncing, dimana pada pertemuan yang di mediasi oleh Pemkab Muarojambi tersebut masyarakat tidak diikutsertakan. 

Pertemuan yang dilaksanakan pada Jumat (22/2) pagi ini berlangsung di Ruang Rapat Bupati Muaro Jambi, rapat ini digelar tertutup yang hanya dihadir oleh Bupati Muaro Jambi, Kapolres Muarojambi, Kejari, Perwakilan Polda Jambi dan Perwakilan PT BBS, namun puluhan masyarakat yang menunggu di luar ruangan tak diikutsertakan. 

Usai rapat tertutup tersebut tidak menghasilkan solusi yang nyata, dimana Bupati Muarojambi Hj Masnah Busro SE hanya mengatakan bahwa Perusahaan siap menampung aspirasi masyarakat. 

"Jadi dari pertemuan kami ini Perusahaan siap bertemu dengan masyarakat untuk mencari solusi atas permasalahan ini,  kedepan akan dilakukan pertemuan lebih lanjut lagi, "ujar Bupati. 

Sementara itu Perwakilan Perusahaan PT. BBS mengaku belum dapat mengambil keputusan karena belum mengetahui tuntutan masyarakat, namun siap mengakomodir tuntutan pada pertemuan yang akan diatur lebih lanjut. 

"Kami belum dapat memutuskan, nanti kami akan melakukan pertemuan dengan masyarakat, kami siap mengakomodirnya mencari solusi terbaik, "ujar Darius Pemilik  Perusahaan. 

Sementara itu, Perwakilan Masyarakat yang memenuhi kantor Bupati Muarojambi merasa kecewa karena tidak diikutsertakan dalam pertemuan tersebut. "Kami hari ini di undang untuk pertemuan Mediasi dengan pihak perusahaan tapi kami tidak diperbolehkan masuk, hanya Pemerintah dengan Perusahaan saja,"ujar Dwi perwakilan Masyarakat. 

Sebelumnya diberitakan bahwa Ratusan masyarakat 4 Desa dalam Kecamatan Kumpeh melakukan pendudukan lahan dan pemblokiran jalan Perusahaan menuntut pengembalian lahan masyarakat, ratusan masyarakat ini akhirnya membuka blokir jalan dengan janji di pertemukan dengan Perusahaan untuk mencari solusi. (era) 


Berita Terkait



add images