iklan Wakil Walikota Jambi saat menjadi pembicara pada peluncuran forum The Global Covenant of Mayor for Climate and Energy di Malaysia. Foto : Ist
Wakil Walikota Jambi saat menjadi pembicara pada peluncuran forum The Global Covenant of Mayor for Climate and Energy di Malaysia. Foto : Ist

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Pemerintah Kota Jambi kembali menunjukkan eksistensinya sebagai daerah yang aktif dalam percaturan organisasi skala global. Kali ini, Pemerintah Kota Jambi bergabung dalam forum internasional The Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM).

Membawa nama besar Pemerintah Kota Jambi, Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM didaulat menjadi pembicara pada peluncuran forum The Global Covenant of Mayor for Climate and Energy, yang berlangsung di Johor Bahru, Malaysia, 20-21 Maret 2019.

The Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM) adalah gabungan koalisi kota-kota Internasional yang berbagi visi jangka panjang dalam mempromosikan aksi sukarela dalam melawan perubahan iklim dan bergerak untuk membentuk komunitas rendah karbon dan kestabilan iklim di masa yang akan datang. Koalisi ini didukung oleh Uni Eropa, melalui International Urban Cooperation (IUC) Asia project.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan di Johor Bahru tersebut, akan terfokus pada langkah adaptasi terhadap iklim dan kegiatan ini diikuti oleh 60 delegasi dari berbagai pemerintah lokal di Malaysia, yang terdiri dari berbagai praktisi, kepala daerah lokal di Malaysia, dan 3 Kementerian yang terkait dengan iklim dan lingkungan, serta 150 delegasi dari berbagai negara di dunia.

Walaupun terbilang baru pada tahun 2018 Pemkot Jambi menjadi anggota dari organisasi ini, namun, Pemkot Jambi telah mampu berbicara banyak dan tampil di organisasi tersebut. Melalui event GCoM, Pemkot Jambi akan ambil bagian dalam mempromosikan berbagai inovasi dan kebijakan strategis dalam menghadapi isu perubahan iklim yang terjadi dewasa ini.

Hal tersebut mengemuka saat Wawako Maulana menyampaikan paparan ide dan best practice (pengalaman) Kota Jambi dalam mengelola lingkungan berkelanjutan.

"Dalam menjalankan pemerintahan, kami dihadapkan pada beberapa tantangan, diantaranya pertumbuhan populasi, sumber daya alam yang terbatas dan dampak dari pemanasan global, seperti Lanina dan El Nino. Dalam menghadapi persoalan tersebut, kami telah mengambil beberapa kebijakan dan membuat peraturan.

Kota Jambi juga telah menginisiasi pengurangan sampah dari sumbernya, kami juga mendorong pengomposan sampah dan yang terbaru, kami merupakan daerah percontohan dan menjadi pilot project UNESCAP, dalam mengadopsi program Waste to Energy atau Integrated Resource Recovery Center (IRRC)," jelas Maulana, mengawali paparannya.

Lebih lanjut, Maulana juga menjelaskan komitmen kuat Pemkot Jambi dalam mengupayalan tata kelola persampahan yang berkonsep ramah lingkungan.

"Melalui IRRC, kami optimis dapat mengefisienkan manajemen persampahan dengan dana yang minim dan memanfaatkan sampah untuk menghasilkan energi murah dan secara cuma-cuma bagi masyarakat, serta mendukung gerakan global dalam mengurangi emisi gas kaca, jelas Wakil Wali Kota Jambi itu.

Menurutnya, Kota Jambi saat ini telah memiliki sebanyak 72 Bank Sampah yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan turut berperan dalam mengurangi sampah di Kota Jambi.

Selain itu juga, Wawako Maulana turut mempromosikan beberapa program inovasi Pemkot Jambi yang sebelumnya telah diinisiasi oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha, dalam upaya mendukung program pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Kota Jambi. Diantaranya, Kampung Bantar, Bangkit Berdaya, Kampung Iklim (Flory Village), sejuta Biopori, dan Taman Sejuta Cinta. (*/hfz)


Berita Terkait



add images