iklan

JAMBIUPDATE.CO, MALAYSIA - Perdana Menteri Malaysia DR. Mahathir Mohamad menyayangkan penangkapan terhadap seorang pegiat media sosial di negaranya yang dituduh melakukan kritikan dan penghinaan terhadap Tunku Mahkota Johor.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Tun Mahathir dalam unggahannya di Twitter, Jumat (10/5). Ia menegaskan, siapapun yang menjadi pemimpin harus siap untuk dikritik rakyat.

Saya mendapat informasi bahwa pihak berwenang telah menangkap seorang pegiat media sosial tadi malam (kemarin, red). Seperti yang saya tekankan sebelumnya, tidak ada pemimpin di Malaysia ini yang bebas dari kritik, tulis Tun Mahathir.

Tun Mahathir menambahkan, rakyat sangat dipersilahkan untuk melontarkan kritik yang diperlukan kepada pemimpin. Menurutnya, kritikan tersebut sebagai bagian dari kebebasan berekspresi dalam sebuah tataran demokrasi.

Kecuali untuk ancaman, pencemaran nama baik, atau penghinaan terhadap penguasa, pemimpin mana pun dapat dikritik tanpa menyebabkan hak rakyat untuk bersuara, imbuhnya.

Saya merasa kesal dengan penangkapan pegiat media sosial tersebut, tegasnya.

Dilansir dari media setempat, kasus ini bermula ketika Kepolisian Johor mencium nada penghinaan dalam tulisan pegiat media sosial dan penulis kreatif, Firdaus Abdillah Hamzah kepada Tunku Mahkota Johor Tunku Ismail Sultan Ibrahim.

Oleh karenanya, Kepolisian melakukan penangkapan dan penahanan terhadap Abdillah Hamzah pada Kamis (9/5) kemarin waktu setempat.

Namun kemudian, Ketua Kepolisian Johor Datuk Mohd Khalil Kader Mohd menyebut Abdillah Hamzah kini telah dibebaskan.

Tersangka telah diberikan jaminan polisi pada 10 Mei 2019 setelah tindakan polisi terhadap tersangka dieksekusi, katanya. (rmol)

 


Sumber: www.rmol.co

Berita Terkait



add images