JAMBIUPDATE.CO - Beberapa hari lalu, WhatsApp telah terinfeksi virus spyware canggih yang dapat masuk melalui fitur Voice Call dalam aplikasi. Disebutkan, malware dikirim ketika penyerang memanggil perangkat target dan itu menginfeksi tidak peduli mereka menjawab atau tidak.
Untungnya, platform perpesanan milik Facebook ini dengan cepat menyelesaikan masalah tersebut. Namun, WhatsApp tetap mendesak agar semua pengguna untuk melakukan pembaruan ke versi terbaru yang disediakan di Google Play Store atau Apple App Store.
"WhatsApp mendorong orang untuk memperbarui ke versi terbaru serta menjaga sistem operasi seluler mereka tetap up-to-date agar terlindungi dari potensi eksploitasi yang dirancang untuk mengambil informasi yang tersimpan di perangkat," tulis pihak WhatsApp, dikutip dari Straits Times, Rabu (15/5).
WhatsApp menyatakan, aksi kejahatan dunia maya ini hanya terjadi pada segelintir pengguna yang menggunakan WhatsApp komersial dan datanya dijual ke negara.
Sementara dari laporan Financial Times, fitur telepon WhatsApp masih bisa disusupi oleh spyware asal Israel.
Spyware tersebut adalah buatan perusahaan Israel bernama NSO Group. Spyware ini bisa menyusup melalui telepon WhatsApp pada versi Android dan iOS. (mg9/jpnn)
Sumber: www.jpnn.com