iklan Ketum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi. Foto : JPNN
Ketum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi. Foto : JPNN

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Guru honorer K2 tetap akan mendapat prioritas dalam rekrutmen PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) 2019 tahap kedua.

Menurut Ketum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi, pihaknya telah memberikan usulan kepada pemerintah agar 12 ribu guru honorer K2 yang ikut tes PPPK tahap satu dan punya sertifikasi tapi tidak lulus, akan diprioritaskan pada seleksi tahap dua.

"12 ribu guru ini sudah punya sertifikasi tapi tidak lulus karena passing grade-nya tidak terpenuhi makanya PGRI usulkan agar rekrutmen tahap dua tidak usah dites lagi," ujar Unifah di Kantor PB PGRI Jakarta, Selasa (21/5).

Hal kedua yang diusulkan adalah sistem perangkingan. Menurut Unifah, pihaknya sudah mengusulkan kepada Wapres Jusuf Kalla, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin serta Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana agar dalam rekrutmen PPPK tahap dua diberlakukan sistem perangkingan.

Dia mencontohkan, ketika guru honorer K2 ikut tes PPPK dan ternyata banyak yang tidak lulus karega gagal passing grade, maka untuk memenuhi kuota, dipakai sistem perangkingan. Ini seperti yang dilakukan dalam rekrutmen CPNS 2018.

"Intinya pemerintah ingin menyelesaikan masalah honorer K2 makanya usulan PGRI ini akan diakomodir pemerintah. Harapan kami sih ada dua. Pertama, kelulusan PPPK berdasarkan perangkingan. Kedua, yang tidak lulus tes PPPK tahap satu bisa diangkut di tahap dua tanpa tes lagi," bebernya.

Unifah memprediksikan, rekrutmen PPPK tahap dua akan dimulai Juli - Agustus mendatang. Setelah itu baru rekrutmen CPNS. (esy/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images