iklan Tangan kiri IRT tersebut robek setelah terkena tebasan senjata tajam (sajam) yang digunakan pembegal untuk merampas barang berharga milik korban.
Tangan kiri IRT tersebut robek setelah terkena tebasan senjata tajam (sajam) yang digunakan pembegal untuk merampas barang berharga milik korban. (Kaltimpost / JPG)

"Seharusnya tas bawaan bagi perempuan diletakan di bagasi yang ada di bawah jok motor untuk menghindari risiko dijambret," kata Teguh.

Kebiasaan itulah yang menurutnya kerap memancing pelaku kejahatan karena juga memberika kesempatan bagi pelaku.

"Dan hindari melewati jalan yang sepi seorang diri. Apalagi pada malam hari," ujar Teguh.

Di medsos tersebar empat kejadian pembegalan dan penjambretan di Kota Tepian. Netizen menyebutkan kejadian itu terjadi di Flyover Air Hitam, Jalan Slamet Riyadi tepatnya di depan Masjid Baitul Muttaqien, Islamic Centere, Jalan MT Haryono, dan Jalan HAMM Rifadin depan SMA Melati.

Dari serangkaian kasus jambret itu hanya dua yang sudah dilaporkan kepada polisi. Kini sedang dilakukan penyelidikan.

"Yang di flyover lapor ke Polsek Samarinda Ulu. Dan yang terjadi di depan SMA Melati korban melaporkannya di Polsek Seberang. Sedangkan untuk dua kasus serupa belum diketahui di mana korban melaporkannya," pungkas Kasubag Humas Polresta Samarinda, Ipda Danovan.

Dalam waktu hampir berdekatan, aksi begal terjadi di beberapa titik jalan di Kota Samarinda.


Berita Terkait



add images