iklan PENGABDIAN: Dokter Mangku Sitepoe memeriksa pasien di Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan Santo Tarsisius, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).
PENGABDIAN: Dokter Mangku Sitepoe memeriksa pasien di Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan Santo Tarsisius, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (14/8). (Syahrul Yunizar/Jawa Pos)

Lalu, mengapa pada usia tua masih mau capek-capek berhadapan dengan pasien? ”Di sini saya sudah puas,” katanya.

”Tidak ada cita-cita saya mau jadi apa lagi, mau beli mobil, mau istri dua, tidak ada,” tambahnya. Tekadnya juga sangat bulat. Selama masih hidup, dia hanya ingin mengobati.

Ketulusan Mangku turut dirasakan pasien-pasiennya. Mereka yang sudah biasa ditangani mantan kepala Dinas Peternakan Bojonegoro itu dengan sabar mengantre. Marsiningsih, misalnya. Sudah tujuh tahun dia berobat di Dokter Mangku karena cocok.

”Dokter Mangku bisa banyak bahasa. Saya dari Jawa, diajak ngobrol bahasa Jawa juga enak,” ungkap nenek kelahiran 1958 tersebut.

Tentu bukan hanya itu. Ningsih mengaku Mangku juga bisa melenyapkan bermacam-macam keluhan kesehatannya. Mulai sakit kepala, demam, sampai sakit kaki.

Keinginan Dokter Mangku saat ini hanya dua. Terus bisa mengobati pasien dan kliniknya bisa terus buka untuk membantu masyarakat. ”Semoga dokter-dokter yang pernah magang di sini atau yang pernah membantu di sini nanti mau meneruskan klinik ini,” katanya berharap.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : */c5/ayi


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images