iklan Kapal Chundamani P.116 yang membawa 51 penumpang selamat dan 3 jenazah korban terbakarnya KM. Santika Nusantara tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Sabtu sore (24/8).
Kapal Chundamani P.116 yang membawa 51 penumpang selamat dan 3 jenazah korban terbakarnya KM. Santika Nusantara tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Sabtu sore (24/8). (Ahmad Khusaini/Jawa Pos)

Jumlah itu termasuk tiga korban yang meninggal dunia. Setiba di Pelabuhan Tanjung Perak, tiga korban meninggal lalu dibawa ke RS Bhayangkara sebelum akhirnya diserahkan ke pihak keluarga.

Sampai pukul 18.00 kemarin, Basarnas meng-update jumlah penumpang kapal yang dievakuasi mencapai 309 orang. Termasuk tiga korban tewas.

“Yang kami temukan sudah melebihi manifes. Jumlah di manifes hanya 277,” kata Agus Haryono, Kasubbid Pengarahan Potensi dan Pengendalian Operasi SAR Basarnas.

Tak ada penjelasan kenapa perbedaan jumlah itu bisa terjadi. Pihak perusahaan pemilik kapal, PT Jembatan Nusantara, tidak tampak di Gapura Surya Nusantara.

Mengenai penyebab kebakaran, Basarnas belum tahu. Mereka masih fokus pada pencarian korban. Sebab, tidak tertutup kemungkinan masih ada korban yang belum dievakuasi.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diperkirakan baru bisa menyelidiki penyebab kebakaran setelah KM Santika Nusantara dingin. “Itu waktunya tidak sebentar. Bisa satu sampai dua minggu ke depan,” tegas Deputi Bidang Operasi Dan Kesigapan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto.

KM Santika Nusantara dengan tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur, itu meninggalkan Pelabuhan Tanjung Perak sekitar pukul 9.00. Nurdatin berangkat bersama empat rekan yang lain: Suwarto, Suyadi, Darwin, dan Mustakim.

Sekitar pukul 20.00, saat mengisi baterai ponsel miliknya di dek nomor 3, Nurdiatin tiba-tiba dia mendengar teriakan penumpang kapal yang lain. “Kebakaran… Kebakaran…,” kata Nurdatin menirukan teriakan para penumpang itu.


Berita Terkait



add images