JAMBIUPDATE.CO, MUARA BUNGO - Berdasarkan pantauan alat high volume air sample milik Dinas Lingkungan Hidup, diperoleh data adanya kecendrungan peningkatan parameter pertikulat (Debu) di udara dengan kategori tidak sehat.
Menanggapi persoalan ini, Bupati Bungo mengeluarkan maklumat tentang kabut asap. Maklumat itu berisikan tujuh poin, mulai dari himbauan sekolah diliburkan, sampai penanganan pasien yang terkena dampak.
Bupati Bungo H Mashuri menghimbau kepada pelajar yang tidak diliburkan agar mengurangi aktifitas di luar ruangan. Selain itu, juga dianjurkan agar menggunakan masker jika berada diluar ruangan.
"Kami menghimbau apabila mengalami gangguan pernafasan, diharapkan langsung melapor pada petugas kesehatan setempat, atau Puskesmas di wilayah masing - masing ," himbaunya, Rabu (17/9).
Sekolah mulai diliburkan dari tanggal 17 September sampai batas waktu yang ditentukan. Sekolah yang diliburkan secara total adalah murid Paud, TK dan juga SD kelas 1, 2 dan kelas 3. Sementara untuk kelas 4, 5, 6 SD, SMP dan juga SMA dikurangi jam belajarnya.
"Jadi yang kelas 4, 5, dan 6 SD, SMP dan SMA jam pelajarannya dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB terhitung tanggal 17 September sampai batas waktu yang belum ditentukan juga ," ucap Mashuri.
Selain itu, Mashuri juga menghimbau kepada seluruh Puskesmas untuk menyediakan ruanga khusus bagi pasien penderita Ispa. Dalam ruangan itu, harus tersedia oksigen, nebulizer, smoke analyzer, serta obat - obatan yang diperlukan.
"Kita juga meminta dibuat jadwal piket secara bergantian, mulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Penambahannya nanti sesuai standar operasional pegawai ," sebutnya.
Tak hanya itu, RSUD H Hanafie serta seluruh Puskesmas, juga diminta untuk memprioritaskan pelayanan terhadap masyarakat yang terpapar Ispa secara gratis.
"Kita juga meminta agar perkantoran milik pemerintahan maupun swasta, serta pusat pembelanjaan agar menyediakan ruangan khusus pemulihan (recovery) ," tutupnya.
Terkahir, Bupati menghimbau agar seluruh masyarakat tidak melakukan pembakaran di halaman rumah, kebun, dan juga di hutan. Selain itu setiap RT juga diminta untuk menibgkatkan keamanan terutama siaga bencana Karhutla.(ptm)