iklan Juwanda, Fraksi PKB DPRD Provinsi jambi.
Juwanda, Fraksi PKB DPRD Provinsi jambi. (Istimewa)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Masyarakat Kota Jambi dan sekitarnya masih menjalani kebiasaan menghirup asap tak nampak pada siang hari dan asap pekat pada malam hari. Ini terjadi beberapa hari belakangan. Bahkan parahnya tak ada peringatan dini dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi sebagai isyarat tak boleh keluar rumah.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jambi Juwanda dalam rapat hearing dengan OPD dan perusahaan (18/9). Juwanda menanyakan berdasarkan riset kecil yang dilakukannya melalui aplikasi android didapati Indeks udara kota Jambi berbahaya. "Artinya ini penting diinformasikan, agar masyarakat tak keluar rumah di jam tertentu, apalagi bayi dan ibu hamil," ujarnya di depan Kaepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Evi Frimawati.

Bahkan dari laporan yang didapatnya juga, alat pengukur ISPU yang dikelola DLH sempat rusak. Untuk itu dia menuntut pemerintah bertindak cepat seperti meneruskan surat dari Mendagri yang membolehkan menggunakan dana talangan (Bantuan Tak Terduga) dari APBD bila terjadi kedaruratan. "Artinya kita tidak berbicara tiga bulan kedepan, tapi seminggu kedepan , bisa mati kita kalau asap begini terus," jelasnya.

Namun sayang pertanyaan ini tak mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi saat Rapat Hearing. Sehingga dimungkinkan asap pekat malam Kota Jambi dan kabupaten lainnya masih akan dinikmati tanpa alarm bahaya dalam waktu dekat. (aba)


Berita Terkait



add images