iklan Fenomena langit yang memerah di Kumpeh
Fenomena langit yang memerah di Kumpeh (ELAN/JU)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Addi Setiadi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi mengatakan, untuk  fenomena langit merah yang terjadi disejumlah wilayah Jambi disebabkan particel asap yang mengambang di udara.

“Jadi radiasi matahari secara langsung terhalang menembus bumi oleh patrikel tersebut,” kata Addi.

Selain itu kata Addi, di bagian bawah ada asap dan hot spot, sehingga jarak pandang menjadi rendah dan ISPU juga tidak sehat.

BACA JUGA : Jika Modifikasi Cuaca Berhasil, Hujan Akan Turun di Jambi 30-60 Menit

“Itu kondisi sebenarnya,” imbuh Addi.

Untuk kondisi jarak pandang sebut Addi, pada 22 September pukul 06.00 Wib jarak pandang 2.400 m, pukul 07.00 Wib  jarak pandang 1.700 m, pukul 08.00 Wib  jarak pandang 1.000 m, pada pukul 09.00 Wib jarak pandang 1.400 m, kemudian pada pukul 10.00 Wib jarak pandang 1.100 m, pada pukul 11.00 Wib  jarak pandang 550 m dan pada pukul 11.30 Wib masih diangka 550 m.

“Kita menyampaikan informasi arah kecamapatan angin, jarak pandang, keadaan cuaca, kepada pilot. Jarak pandang berfluktuasi,” imbuhnya.

Addi mengatakan, asap ini bisa berkurang jika ada hujan dengan intensitas sedang, lebat dan sangat lebat. Bisa juga dengan kondisi angin atas yang bergerak.

“Saat ini arah angin atas bertiup dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 10-15 knot. Sementara angin permukaan dengan ketinggian sampai 10 meter, bergerak dari timur tenggara ke selatan dengan kecepatan 4-20 km per jam,” pungkasnya. (hfz)


Berita Terkait



add images