iklan Polres Ciamis terus mengembangkan kasus pembunuhan Rina Suharyati Amelia (45).
Polres Ciamis terus mengembangkan kasus pembunuhan Rina Suharyati Amelia (45). (fin)

JAMBIUPDATE.CO, CIAMIS – Polres Ciamis terus mengembangkan kasus pembunuhan Rina Suharyati Amelia (45), guru honorer SMK Miftahul Huda II sekaligus bos keripik. Hasil pemeriksaan polisi, tersangka WK (27) adalah pengangguran.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ciamis AKP Risqi Akbar menjelaskan motif WK membunuh Rina karena korban memergoki tersangka saat mencuri. Tersangka takut korban berteriak. Dia langsung membekap korban dan mencekik bos keripik asal Panawangan itu hingga meninggal.

Apakah ada unsur dendam? Menurut Risqi, tersangka mengaku tidak memiliki latar belakang dendam. Tersangka asalnya berniat mencuri. Karena, aksinya diketahui korban, dia panik hingga nekad melakukan pembunuhan.

Tersangka, kata Risqi, mengaku baru sekali melakukan pencurian. “Kali ini saja, karena memang pengangguran dan tidak punya penghasilan,” ujarnya Senin (7/10) siang.

Saat melakukan pencurian hingga pembunuhan, tersangka WK, kata Kasat, tidak dibantu orang lain. Dia melakukan pencurian dengan kekerasan sendiri.

Saat ini Polres Ciamis masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah Rina. “Namun yang jelas kematian korban itu akibat dicekik memakai kain kerudung serta dibekap mulutnya,” ujar Risqi. Jenazah Rina dikebumikan di kampung halamannya kemarin.

WK kini telah ditetapkan menjadi tersangka. Dia dijerat dengan pasal tidak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yaitu pasal 365 jo pasal 338 KUHPidana. Tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara.

Polisi telah mengumpulkan barang bukti dari kasus pencurian dengan kekerasan itu. Diantaranya, satu potong kaus berwarna hitam yang digunakan mengikat kedua tangan korban. Berikutnya, satu pasang manset warna hijau muda untuk membekap korban, kain sarung bantal warna pink membekam mulut, kain kerudung warna merah menjerat leher, satu tas selendang warna hitam, uang sebesar Rp 17 juta dengan pecahan Rp 100.000 sebanyak 100 lembar, pecahan Rp 50.000 sebanyak 150 lembar, satu

pasang sarung tangan warna hitam, satu pasang sarung tangan warna putih, satu masker penutup muka warna hitam, emas batangan 10 gram, satu kalung emas kuning 12,7 gram dan satu HP Nokia warna hitam merah. “Semua perbuatannya pelaku mengakui telah membunuh karena panik,” kata Kasat Reskrim.

Seorang guru honorer SMK Miftahul Huda II Jatinagara, Rina Suharyati Amelia (45) tewas mengenaskan di kamar rumahnya di Dusun Cipeuteuy RT 02 RW 01 Desa Girilaya Kecamatan Panawangan, Minggu (6/10). Korban diduga dibunuh oleh tetangganya, WK (27) yang hendak mencuri.

Korban ditemukan sudah meninggal sekitar pukul 07.00 oleh karyawannya, Ipin Marpiana (30) dan Ipan Sopyan (18) yang bekerja sebagai pengupas pisang. Saat itu, karyawannya mendapati pintu depan dan belakang rumah korban terkunci. Setelahnya, datang Eros (44).

Mereka pun memutuskan untuk mendobrak pintu depan dan belakang. Eros masuk dari pintu depan sedangkan Ipin dan Ipan masuk dari pintu belakang. Di dalam rumah, mereka melihat ada bayangan hitam di salah satu kamar yang pintunya tidak tertutup rapat dan berdekatan dengan kamar korban.

Kemudian, Ipin menyuruh Ipan untuk mencari sebilah golok dan memberitahukan kepada warga mengenai adanya seseorang di dalam rumah korban. Ipan bertemu dengan Iing (41) dan Endang Sukmara (42).

Lalu, Iing dan Endang membuka pintu kamar yang dicurigai itu. Hasilnya, mereka mendapati WK yang menutupi wajahnya dengan penutup kepala dan pakai sarung tangan. WK langsung diikat menggunakan tali rafia. Dari pelaku, warga mendapati tas selendang kecil yang berisi uang milik pelaku.

“Jadi setelah pelaku dapat, barulah saksi bernama Ipin Marpiana mendobrak pintu kamar korban yang terkunci dan mendapati korban sudah dalam keadaan tergeletak di atas kasur,” ujar Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Risqi Akbar SIK mewakili Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso SIK.

Saat ditemukan, mulut pengusaha makanan ringan itu ditutup memakai kain, lehernya dijerat kain, posisi tubuhnya tengkurap dan tangannya diikat. Korban sudah tidak bernyawa saat didapati para saksi dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bahayangkara Sartika Asih Bandung untuk diautopsi. “Untuk sementara pelakunya tunggal,” kata kasat.

(isr)

 


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images