iklan Muhammad Firli Elsyaqiri bocah 6 tahun, warga Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), sejak 4 tahun silam menderita penyakit kulit yang tidak dikenali alias langka.
Muhammad Firli Elsyaqiri bocah 6 tahun, warga Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), sejak 4 tahun silam menderita penyakit kulit yang tidak dikenali alias langka. (Maulana / Jambiupdate)

Sherli mengungkapkan rasa kasihan kepada anaknya. Terkadang saat malam anaknya tidak bisa tidur, karena seluruh badannya terasa gatal dan sakit. Karena menahan gatal dan sakit Firli pun sering menangis.

"Kalau kami terus upayakan pengobatan. Tapi kadang Firli nya juga tidak mau, karena sudah keseringan berobat dibawa ke Jambi, mungkin sudah bosan. Kalau Dia tidak mau berobat, ya kami diam-diam membawanya, waktu Dia lagi tidur," ungkapnya.

Sementara itu, rasa iba juga diungkapkan Ketua RT setempat, Abdul Wadud. Dia menuturkan rasa kasihannya terhadap Firli. Sebab, disaat anak-anak sebayanya bermain diluar rumah, Firli hanya bisa melihat saja melalui jendela. 

"Setelah di operasi kemarin, saya senang melihat Dia bisa bermain lagi. Tapi itu tidak lama, penyakit itu datang lagi. Kasihan melihat anak masih umur 6 tahun sudah tisak bisa menikmati masa kecilnya," sebut Abdul Wadud yang tinggal disebelah rumah orang tua Firli.

Sementara, Kepala Sekolah SDN 032 Teluk Dawan, Desmarlen mengatakan, bahwa Firli merupakan anak yang cerdas di sekolah. Karena penyakit yang dideritanya tersebut tidak sembuh-sembuh, membuat Firly sulit untuk belajar.

"Saat Dia masuk sekolah, kadang gatalnya kambuh. Sepatunya terpaksa harus dibuka, karena panas. Tapi kalau sepatunya dibuka, Dia diejekin sama teman-temannya. Kasihan melihat anak itu. Terkadang kami juga mengantar Firli pulang kalau lagi kambuh," sebutnya.

Dengan kondisinya yang seperti itu lanjutnya, membuat Firly susah untuk beraktifitas di sekolah dan diluar rumah bermain seperti anak-anak pada umumnya. Penyakit tersebut menghambat masa depan Firli. Maka dari itu, bantuan pemerintah dan uluran tangan dermawan sangat dibutuhkan.

"Mungkin pemerintah bisa membantu pengobatan Firli. Karena untuk rumah sakit di Jambi sudah semua didatangi, tapi tidak ada hasilnya. Dengan bantuan pemerintah, mingkin ada solusi yang baik untuk kesembuhan Firli," harapnya.(lan)


Berita Terkait



add images