iklan Masyarakat khususnya di Pulau Sumatera begitu tersiksa dengan dampak kabut asap meski intensitasnya berlahan menurun. Polri dan Kejaksaan pun mempercepat proses penyidikan dan penuntutan setelah mendapatkan atensi khusus dari Presiden Joko Widodo.
Masyarakat khususnya di Pulau Sumatera begitu tersiksa dengan dampak kabut asap meski intensitasnya berlahan menurun. Polri dan Kejaksaan pun mempercepat proses penyidikan dan penuntutan setelah mendapatkan atensi khusus dari Presiden Joko Widodo. (AFP)

 

Nazhar menambahkan kebakaran itu terjadi rata-rata berada milik pribadi masyarakat yang tersebar di delapan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Batanghari.

“Dalam memadamkan api, tim kita terkendala oleh air karena untuk pengambilan sumber air sulit di temukan, kemudian juga lokasi yang sulit di jangkau oleh kendaraan roda 4,”tutur Nazhar.

Sementara itu lanjutnya,kebakaran juga terjadi di lahan Perusahaan akan tetapi itu disebabkan dari rembetan kebakaran lahan milik masyrakat.

“Untuk daerah yang dominan terjadinya kebakaran itu di wilayah Kecamatan Muara Bulian, Kecamatan Bajubang dan Kecamatan Batin XXIV,’’ tandasnya.

Kurangi Aktivitas Diluar Sekolah

Di Kerinci, Sejak Minggu (13/10) pagi, dari pukul 07.00 wib hingga pukul 08.30 wib, hingga Selasa (15/10), wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh kembali diselimuti kabut asap yang sangat pekat.

Pekatnya kabut asap tersebut, diduga kembali terjadinya kebakaran hutan dan lahan diwilayah Jambi beberapa hari terakhir ini. Akibatnya Kerinci dan Sungai Penuh mendapat kiriman asap, sehingga menyebabkan jarak pandang kembali berkurang.

Berdasarkan pantaun di lapangan, dampak terparah terjadinya polusi kabut asap ini, terjadi di wilayah Sitinjau Laut hingga menuju Sungai Penuh. Jarak pandang di lokasi itu, sekitar hanya berjarak 200 meter, tentunya para pengendara terpaksa berjalan pelan dengan menyalakan lampu.

“Hampir sepekan kabut asap hilang, namun sejak Minggu pagi, kabut asap terjadi lagi,” ujar Antoni, salah seorang warga Kerinci.

Akibatnya, banyak anak-anak sekolah hingga orang dewasa kembali memakai masker untuk menghindari terkena penyakit akibat buruknya cuaca. “Kabutnya sangat tebal, anak saya sudah diminta menggunakan masker,” bebernya.

Terkait tebalnya kabut asap yang kembali melanda wilayah Kerinci, saat ini Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci meminta kepada seluruh Sekolah yang ada di Kerinci, agar siswa mengurangi aktivitas diluar sekolah.

Hal ini dikatakan langsung Kadis Pendidikan Kerinci, Murison. Dimana, dirinya telag memberikan intruksi kepada pengawas, dan diteruskan ke seluruh Kepala Sekolah, agar meminta siswa untuk mengurangi aktivitas diluar sekolah. “Untuk sementara, itu yang baru bisa kita lakukan,” ujar Murison.

Namun pihaknya tetap menunggu rekomendasi dari Lingkungan Hidup, terkait indeks cuaca di Kabupaten Kerinci. “Karna yang punya alat Dinas LH, kalai mereka telah mengeluarkan rekomendasi cuaca sudah berbahaya, maka kita tindak lanjuti meliburkan siswa,” kata Murison.

(aba/rza/adi)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images