iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

Kemudian pada 27, 28 hingga 30 Oktober 2019, kondisi cuaca panas terik di siang hari masih perlu diwaspadai meski titik kulminasi di wilayah Jawa sudah mulai berkurang.

Masih mendominasinya cuaca cerah dan dinginnya suhu air laut juga berakibat mundurnya musim penghujan. BMKG memprediksi musim hujan di banyak wilayah di Indonesia akan terjadi pada November hingga Desember.

“Musim hujan di banyak wilayah mundur satu hingga dua dasarian,” katanya.

Hujan yang terjadi pada awal November diperkirakan masih akan sangat rendah. Dan akan mulai signifikan pada akhir November dan Desember.

“Pada dua bulan tersebut, pertumbuhan awan hujan akan mulai signifikan, sementara potensi suhu panas juga diperkirakan tidak akan terjadi lagi,” terangnya.

Sementara untuk puncak musim hujan diprediksikan akan terjadi pada Januari hingga Februari dengan kondisi normal hingga di bawah normal.

Dijelaskannya, awal musim hujan di beberapa wilayah seperti Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua Barat, akan terjadi pada November hingga Desember.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengimbau masyarakat untuk menjaga stamina tubuh menghadapi suhu panas yang masih akan terus terjadi. Kondisi suhu panas yang tinggi berpotensi mengakibatkan cedera “heat stroke” pada masyarakat yang sebagian besar kegiatannya di luar ruangan.

“Sedikitnya ada lima cara untuk mengatasi kondisi yang disebabkan oleh suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu tubuh yang disertai kelembaban udara yang rendah ini,” katanya melalui pesan singkatnya.


Berita Terkait



add images