iklan Jose Mourinho.
Jose Mourinho. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, LONDON – Tottenham Hotspur nampakanya tak perlu waktu lama untuk mendapakan pelatih baru. Setelah melepas Mauricio Pochettino, tak sampai 24 jam, Spurs langsung megumumkan bahwa pihaknya telah meminang Jose Mourinho untuk menjadi pelatih baru mereka.

Pochettino didepak menyusul prestasi buruk belakangan ini. Ya, prestasi finalis Liga Champions musim lalu iti duduk di posisi ke-14 klasemen Liga Inggris dengan raihan 14 angka. Hal itu lantaran rekor Spurs kurang baik dengan catatan 3 kemenangan, 5 imbang dan 4 kali menelan kekalahan.

Sedangkan, di Liga Champions, Spurs baru mengemas dua kali kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah. Ironisnya, satu kekalahan itu saat Spurs dibantai raksasa Jerman, Bayern Munchen 2-7. Bahkan, hasil buruk ditu diterima Spurs kala menjalani laga kandang. Jelas, hasil tersebut menjadi salah satu kekalahan kandang terbesar Spurs di kompetisi Eropa. Akan tetapi, di depaknya Pochettino sempat mendapat reaksi beragam dari publik.

Kebanyakan orang mengkritik manajemen karena dinilai telah mengambil keputusan dengan sangat terburu-buru. Namun keputusan pemecatan Pochettino sendiri ada dasarnya. Performa Tottenham pada musim ini yang sangat buruk.

Namun, kurang dari 24 jam, Spurs langsung mengumumkan nama Jose Mourinho sebagai pelatih baru mereka. Melalui sitsu resmi klub, Spurs mengumumkan mengikat mantan pelatih Manchester United itu dengan kontrak hingga musim 2022/2023. Spurs tak hanya memecat Pochettino, klub London itu juga mendepak tiga orang kepercayaan pelatih asal Argentina seperti Jesus Perez, Miguel D’Agostino, dan Antoni Jimenez dari Tottenham.

“Kami dengan bahagia mengumumkan penunjukan Jose Mourinho sebagai pelatih kepala dengan kontrak yang berjalan sampai akhir musim 2022-2023,” tulis rilis Tottetnham mengumumkan Jose Mourinho, Rabu (20/11) kemarin.

Mourinho terbilang memiliki pengalaman yang luar biasa di Liga Inggris. Chelsea menjadi klub Inggris pertama yang dilatih Mourinho. Bersama Chelsea, dalam dua periode, yakni 1 Juli 2004-20 September 2007 dan 1 Juli 2013-17 Desember 2015 Mourinho sukses meraih tiga gelar Premier League alias kompetisi kasta teratas Liga Inggris pada 2005, 2006, dan 2015.

Bahkan, tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu diantar Mouronho memenagkan Piala FA (2007), Piala Liga Inggris (2005, 2007, 2015), dan Community Shield (2005). Prestasi di Chelsea membuat Mourinho dinobatkan sebagai Premier League Manager of the Season pada 2005, 2006, dan 2015. Manchester United menjadi klub Inggris kedua yang merasakan tangan emas Jose Mourinho.

Mourinho membawa Manchester United merajai tiga turnamen. Berasam Setan Merah, pelatih berusia 56 tahun itu mempersembahkan trofi Piala Liga Inggris (2017), Community Shield (2016), dan Liga Europa (2017). Dan saat ini, Mourinho kembali ke Inggris menangaani Spurs.

Berbeda dengan dua klub Inggris sebelumnya, Spurs bukan-lah tim yang langganan meraih gelar. Oleh sebab itu, pekerjaan rumah besar bakal dihadapi Mourinho untuk bisameraih hasil gemilang bagi Spurs.

“Dalam diri Jose kami memiliki salah satu pelatih yang paling sukses di sepak bola. Dia kaya akan pengalaman, bisa menginspirasi tim dan seorang ahli taktik yang hebat. Dia telah memenangkan gelar di setiap klub yang ia latih. Kami percaya dia akan membawa energi serta kepercayaan ke dalam ruang ganti,” ucap pimpinan klub Daniel Levy seperti dikutip dari situs resmi klub.

Selain merebut gelar musim ini, Mou juga mendapat pekerjaan besar yakni memberikan banyak kemenangan untuk Spurs. Ya, meski Poche-sebutan Pochettino- belum berhasil mempersembahkan gelar, namun itu tercacat sebagai pelatih Tottenham dengan jumlah kemenangan terbanyak, yakni 159 kali pada era modern.

Menanggapi pinanganya bergabung Spurs, Mourinho sendiri mengaku senang. Menurutnya, pemain-pemain yang dimiliki Spurs saat ini yang membuatnya tertarik akan pinangan manajemen Spurs tersebut. “Saya senang bisa bergabung bersama klub dengan warisan luar biasa dan pendukung yang penuh semangat. Kualitas skuad dan akademi klub membuat saya terkesan,” tutur Mourinho. “Bekerja dengan para pemain inilah yang membuat saya tertarik [melatih] Tottenham,” tambah pelatih kelahiran Setubal, Portugal, 56 tahun silam itu.

Untuk memecat Pochettino, Spurs harus menggelontorkan kompensasi sebesar 29,7 juta pounds (sekitar Rp 540 miliar).

Jumlah tersebut diambil dari nilai kontrak Pochettino yang masih menyisakan 3,5 musim lagi di Tottenham.

Kendati mengeluarkan uang yang tak sedikit. Ambisi Spurs mencari sensasi terlihat dari kontrak yang diberikan kepada Mou. Dilansir dari Dailymail, Ia menjadi pelatih dengan bayaran tertinggi kedua di dunia setelah menandatangani kontrak sebesar 15 juta pound atau Rp272 miliar setahun. Jumlah ini masih dua kali lipat yang diraih Jurgen Klopp. Pelatih juara Liga Champions musim lalu, Liverpool itu hanya 7 juta pound atau Rp127 miliar per tahun.

Gaji pelatih terbesar di dunia masih dipegang juru taktik Manchester City, Pep Guardiola. Sejak dikontrak pertengahan 2018 lalu, Pep mendapat gaji hingga 20 juta Pound atau Rp363 miliar per musim.

(gie/fin/tgr)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images