Sebab, kerusakan itu tentu berdampak pada pendapatan dan pelayanan rumah sakit. Seharusnya bisa menampung pasien, dengan tak berfungsinya ruangan itu maka mengganggu pelayanan dan pendapatan rumah sakit. “Karena itu tadi kita minta segera diperbaiki,” terangnya.
M Kharil mengatakan, APBD Provinsi Jambi mengalokasikan sekitar Rp12 miliar untuk tahun ini. Ia meminta, dana itu bisa terserap maksimal hingga akhir tahun. “Belum lagi dana BLUD yang mencapai Rp120 miliar. Kita berharap itu tak hanya digunakan untuk fisik, tetapi juga digunakan untuk insentif para pegawainya,” sambungnya.
Terakhir, Komisi IV DPRD meminta manajemen rumah sakit untuk terus berbenah dan meningkatkan pelayanan dengan baik. Sehingga tak ada lagi keluhan masyarakat. “Kita selaku Komisi IV DPRD juga siap menampung jika ada keluhan-keluhan masyarakat,” ujar politisi Gerindra ini.
Sementara Dr Iwan, Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi mengatakan, terhadap sejumlah ruangan yang tidak berfungsi dengan baik, pihaknya akan segera menindaklanjuti temuan itu. Nantinya, mereka akan segera memperbaikinya.
Begitu juga dengan ruang VIP yang kini masih dalam proses pengerjaan. Tahun depan, pihaknya fokus untuk interior dan perbaikan beberapa titik yang rusak. “Nanti bagunan ini lantai satu sampai tiga untuk ruang graha spesialis. Kemudian lantai IV untuk perawatan. Insya Allah, akhir tahun 2020 sudah bisa difungsikan,” kata Drg Iwan. (*/wan)