iklan Wabup Nduga Wentius Nemiangge berbicara di depan ratusan warganya di Bandara Kenyam.
Wabup Nduga Wentius Nemiangge berbicara di depan ratusan warganya di Bandara Kenyam.

Karena tidak pernah digubris itulah, ia merasa hanya sekadar dijadikan alat negara saja karena tidak memberikan pengaruh pada suara rakyat di bawah.

“Kami ini adalah perpanjangan tangan presiden di daerah, tapi sejauh ini kami tidak ada nilainya, kami tidak dihargai,” tegasnya.

Wabup Nduga Wentius Nemiangga/Andy

“Permintaan kami tidak pernah digubris oleh pemerintah pusat, lalu untuk apa kami ada? Kami hanya dijadikan boneka oleh pemerintah,” lanjutnya.

Sejak jatuh korban akibat adanya penembakan itu, ia sudah melepas seragam kepemerintahannya.

“Seragam sudah saya buka dan letakan bersama korban,” kata dia.

“Maka mulai hari ini saya meletakan jabatan saya sebagai Wakil Bupati Nduga. Dan mulai hari ini saya akan kembali menjadi masyarakat biasa,” katanya lagi.

Dilansir Mediaindonesia.com, Selasa (24/12/2019), Anggota DPR Papua, Laurenzus Kadepa membenarkan aksi mengundurkan diri Wabup Nduga tersebut.

Ia mengatakan aksi Wentius merupakan bentuk protesnya terhadap operasi militer yang terus menerus dilakukan pemerintah pusat yang berulangkali ditolaknya namun tak didengar.

“Beliau luar biasa, karena dia punya hati nurani untuk masyarakatnya,” ucapnya.


Berita Terkait