iklan Ilustrasi guru.
Ilustrasi guru. (net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Sebagus apa program yang dibuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) apabila tidak dibarengi dengan rajin membaca untuk kalangan pendidik, rasanya mustahil generasi akan datang bisa bersaing dengan negara lain.

Kondisi guru malas membaca tentu akan mempengaruhi kualitas pendidikan di Tanah Air. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Praktisi pendidikan, Indra Chrismiadji di beberapa daerah ditemukan masih banyak guru yang enggan membaca.

“Problem utama kita kualitas guru. Sayang kualitas guru kita tidak disebutkan oleh Mas Menteri (Nadiem Makarim),” ujar Indra di Jakarta, kemarin (28/12).

Dia mengungkapkan, ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia kemampuan membaca guru masih sangat rendah. Dia menyesalkan, padahal jendela ilmu lewat membaca dan harus ditularkan kepada anak didiknya.

“Saya ketemu guru-guru di daerah. Misalkan di Aceh, Papu, NTT, NTB, Natuna, Sulawesi, Maluku Utara dan lainnya, kesimpulannya kemampuan membaca mereka sangat rendah,” tutur dia.

Ironisnya, kata dia, rendahnya kemampuan membaca tidak hanya di daerah, namun juga terjadi di Ibu Kota Jakarta. Nah, pemerintah dalam hal ini Nadiem Makarim harus segera bertindak menggerakkan guru untuk rajin membaca.


Berita Terkait



add images