Tahun ini, terang Hammam, merupakan tahap manufacturing. ”Pada 2019 ini juga dilakukan pula pengadaan flight control system (FCS) yang diproduksi di Spanyol,” jelas dia. Rencananya, FCS tersebut diintegrasikan pada drone Elang Hitam awal tahun depan.
Hammam berharap proses uji terbang Elang Hitam berjalan lancar. Kemudian, proses sertifikasi dari Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan juga keluar pada akhir 2021. Drone itu diharapkan bisa mengisi kebutuhan skuadron TNI-AU untuk mengawasi wilayah NKRI. Misalnya menjalankan misi penjagaan wilayah perbatasan atau menangani kasus terorisme, penyelundupan, pembajakan, hingga illegal logging serta pencurian ikan. Saat ini TNI-AU memiliki drone tempur CH-4 buatan Tiongkok.
Sumber: www.jawapos.com