“Biasa merokok Djisamsoe,kalau harus ganti rokok, takut tidak cocok, jadi, terpaksa dihemat,” terangnya.
Hal berbeda diungkapkan oleh Dian Saputra.Harga rokok yang semakin tinggi membuatnya beralih menggunakan rokok elektrik.Sudah dua minggu ini Dia membeli perlengkapan untuk rokok elektrik. Diakuinya, menggunakan rokok elektrik lebih menghemat biaya pengeluaran untuk rokok.Jika sebelumnya sehari dia bisa menghabiskan 1 bungkus rokok seharga Rp 15 ribu, maka, sekarang ini dia hanya perlu membeli liquid atau cairan isi ulangnya saja.
“Lebih murah, teman Saya pakai Rp 200 ribu bisa untuk se bulan. Kalau rokok biasa, bisa habis Rp 600 ribu sebulan,” tandasnya.
Iqbal, pemilik warung di kawasan Simpang Rimbo menyebut, kenaikan harga rokok sudah dari dua pekan lalu.Kenaikan harga rokok bervariasi.Sekitar Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu per bungkus.Rokok yang biasanya dijual Rp 14 ribu kini menjadi Rp 17 ribu.
“Yang dulu Rp 20 ribu sebungkus,kini Rp 23 ribu. Yang Rp 22 ribu naik jadi Rp 25 ribu,” sebutnya.
Meskipun demikian, diakuinya tidak sepenuhnya berpengaruh pada penjualan. “Harga rokok sudah sering naik, jadi, tidak terlalu berpengaruh. Tetap ramai yang beli,” tegasnya.