iklan Wakil Ketua DPRD Tebo, Aivandri dan Syamsurizal, saat berdialog dengan 7 KK perwakilan emak-emak warga asal Sumbar yang menjadi korban penggusuran di Rimbo Bujang, di ruang Komisi 2 DPRD Tebo, Selasa (21/1) kemarin.
Wakil Ketua DPRD Tebo, Aivandri dan Syamsurizal, saat berdialog dengan 7 KK perwakilan emak-emak warga asal Sumbar yang menjadi korban penggusuran di Rimbo Bujang, di ruang Komisi 2 DPRD Tebo, Selasa (21/1) kemarin. (Munasdi / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, MUARATEBO - 7 Kepala Keluarga (KK) perwakilan emak-emak warga asal Sumbar yang menjadi korban penggusuran di Rimbo Bujang, Selasa (21/1) mendatangi gedung DPRD Tebo, untuk minta perlindungan dan solusi.

Kedatangan para ibu tersebut langsung disambut Wakil Ketua DPRD Tebo Aivandri dan Syamsurizal. Di ruang Komisi 2 DPRD Tebo. Kebanyakan warga ini sudah menepati eks Gedung SD yang akan dijadikan PKH, sudah mencapai 2 sampai 7 tahun.

"Waktu itu kami memang dikasih ijin oleh RT setempat. Kami juga baru tahu kemarin kalau ada pemberitahuan soal pengosongan lokasi ini. Jadi apa ada perhatian dari bapak-bapak untuk kami," terang Yuli (40), warga asal Sumbar.

Dirinya mengaku sejak ada isu bakal diturunkannya alat berat untuk meratakan gedung eks SD tersebut, lokasi tempat ia tinggal sudah mulai dikosongkan. Kendati demikian Yuli dan para ibu lainnya masih kelimpungan mencari tempat baru.
"Sementara ini kami menempati rumah kosong pak," katanya yang mengaku suaminya bekerja serabutan.

Menanggapi masalah itu, Wakil Ketua DPRD Tebo Syamsurizal,memberikan arahan berdasarkan aturan dan kewenangan.

"Saya paham, tapi tetap kita bantu cari solusi. Nanti saya koordinasi dengan dinas sosial apakah ada bantuan untuk ibu-ibu. Kalau bisa nanti kita masukan program PKH," katanya. (bjg)


Berita Terkait



add images