Ia menilai, perhatian Kemlu dan KBRI kepada para WNI dan mahasiswa di ranting Jingzhou-Xiangyang sudah sangat baik.
Sayangnya, upaya pemerintah mengevekuasi ratusan WNI di Hubei itu terkesan lambat.
“Untuk permintaan kami mengenai evakuasi, saya rasa respons mereka cukup sangat lambat,” tutur Arief.
Menurutnya, pernyataan dalam konferensi pers kemarin siang dan sore masih terkesan gamang.
“Apalagi ada satu balita dan satu WNI Hamil di sini kami sangat ingin dievakuasi meskipun bantuan berupa dana sudah sangat membantu,” pungkas Arief.
(ruh/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id