iklan Suasana Bandara Soeta.
Suasana Bandara Soeta. (FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.)

Terpisah, Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman meminta warga memaklumi evakuasi ini. Alasannya demi tugas kemanusiaan. Menurutnya, jaminan dari pemerintah melalui Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatam semestinya bisa menenangkan masyarakat.

“Membawa pulang WNI dari Wuhan bukan saja keinginan dari presiden. Tetapi, dari keinginan dari seluruh masyarakat Indonesia. Ini adalah evakuasi kemanusiaan. Kami kami mengimbau mari bersama-sama bahu membahu melewati masa-masa yang sulit ini,” ujar Fadjroel di Jakarta, Sabtu (1/2).

Fadjroel ada standar pemeriksaan sesuai organisasi kesehatan dunia (WHO) yang diberlakukan. “Bahwa transit WNI di Natuna, WNI dihandle oleh TNI dan ditempatkan di rumah sakit militer.Kemudian yang kedua lokasi transitnya jauh dari penduduk dan memenuhi standar dari WHO. Selanjutnya dipastikan WNI yang pulang itu sehat semua dan kesehatannya itu terus dipantau. Artinya jaminan itu diberikan oleh pemerintah,” paparnya.

Menurut Fadjroel, proses evakuasi WNI dari Wuhan ini dilakukan pemerintah dengan merujuk Inpres Nomor 4 Tahun 2019. “Semua pihak kementerian, bahkan sampai gubernur, wali kota, kabupaten, di mana akan dilakukan karantina, itu semua di bawah satu koordinasi,” paparnya.

Terkait adanya penolakan dari warga dan Wakil Bupati Natuna, Fadjroel menyebut Mendagri Tito Karnavian akan memberikan penjelasan kepada Ngesti. Fadjroel berharap semua pihak bisa mendukung proses evakuasi tersebut. “Mudah-mudahan Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan dapat memberikan penjelasan yang utuh dan terang ke publik. Istana mengimbau ini adalah misi kemanusiaan,” ucapnya.(khf/fin/rh)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait