iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO– Semakin hari masyarakat dunia semakin semakin dibuat khawatir dengan menyebarnya wabah virus corona. Virus yang berasal dari negara China ini telah menelan banyak korban.

Wuhan, China merupakan asal dimana penyakit ini muncul.

Di tengah-tengah kepanikan virus corona ini, kita sebagai seorang muslim harus mencontoh Rasulullah ketika sebuah wabah penyakit menyerang suatu negeri.

Ketika zaman Nabi dulu, yang namanya wabah atau penyakit menular memang sudah ada. Dan wabah itu dulu bernama pes dan lepra.

Lantas bagaimana cara Rasulullah menghadapi adanya wabah penyakit seperti yang sekarang kita alami nih tipstrenners.

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad melarang kita berpergian ke daerah yang terjangkit wabah dan juga melarang orang yang kena wabah pergi ke tempat lain.

Tujuannya agar wabah tersebut tidak menjalar ke tempat-tempat lain.

Pada zaman Rasulullah, metode karantina yang digunakan adalah dengan mendirikan tembok di sekitar daerah yang terjangkit wabah.

Mereka yang bersabar dan tinggal di tempat akan mendapat pahala sebagai mujahid di jalan Allah. Sedangkan mereka yang melarikan diri dari daerah tersebut diancam malapetaka.

Bukan hanya itu saja di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, wabah kolera menyerang Negeri Syam yang kala itu sudah direbut oleh pasukan Muslim.

Ketika tengah menuju Syam, Umar terpaksa harus menghentikan perjalanannya lantaran negeri yang ia tuju tengah dilanda wabah.

Akhirnya Umar dan rombongannya memutuskan kembali ke Madina mengingat sabda Rasulullah untuk tidak datang ke suatu negeri yang terjangkit wabah.

Sekitar tahun 18 Hijriyah, Negeri Syam diterjang wabah qu’ash.

Wabah tersebut ditaksir menelan korban sebanyak 25 ribu muslim. Salah satu sahabat yang meninggal karena wabah ini adalah Abu Ubaidah bin Jarrah.

(ayu/tipstren)


Sumber: https://tipstren.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images