iklan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN II, Kartiko Wirjoatmodjo serta Direktur utama PT Asuransi Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko memberikan keterangan saat rapat kerja dengan Panitia kerja (Panja) Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Raker Panja Jiwasraya dengan Menteri BUMN dan Direksi PT. Asuransi Jiwasraya ini membahas penyelesaian pembayaran awal polis nasabah Jiwasraya yang direncanakan akan dibayar di akhir Maret, namun tidak menutup kemungkinan bisa dipercepat.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN II, Kartiko Wirjoatmodjo serta Direktur utama PT Asuransi Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko memberikan keterangan saat rapat kerja dengan Panitia kerja (Panja) Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Raker Panja Jiwasraya dengan Menteri BUMN dan Direksi PT. Asuransi Jiwasraya ini membahas penyelesaian pembayaran awal polis nasabah Jiwasraya yang direncanakan akan dibayar di akhir Maret, namun tidak menutup kemungkinan bisa dipercepat. (Iwan tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memerintahkan Rumah Sakit BUMN agar cepat tanggap dalam mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. Erick memberikan perhatian dan harapan yang besar terhadap RS BUMN.

“Beliau (Erick) mendorong RS BUMN untuk menyediakan alat pelindung diri (APD) dan fasilitas ruang isolasi terhadap pasien dengan gejala penyakit yang mengarah gejala infeksi Novel Coronavirus,” kata dr. Fathema Djan Rachmat selaku Direktur Utama Pertamedika IHC pada webinar bertema “Sosialisasi Kesiapsiagaan RS BUMN dalam Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus” yang diadakan di RS Pusat Pertamina Jakarta, Selasa (4/2).

Adapun fasilitas yang harus disiapkan yakni ruang isolasi dengan tekanan negatif dan APD lengkap seperti gown biohazard / apron long sleeves, head cap disposable, masker n95, safety goggle, sarung tangan, sepatu boot. “Langkah kesiapsiagaan lainnya adalah pembentukan tim gerak cepat identifikasi dan pencegahan penyebaran Novel Coronavirus di seluruh RS BUMN,” kata Fathema.

Terjadinya wabah novel corona virus di Tiongkok yang kemudian menyebar ke 27 negara di dunia, telah menjadi perhatian WHO dan Kementerian Kesehatan seluruh negara. Saat ini telah ada 20.626 orang yang positif terinfeksi virus corona dan korban tewas akibat terinfeksi virus corona telah mencapai 462 jiwa. “Angka kematian ini memang masih di bawah angka kematian akibat MERS dan SARS, namun kecenderungannya angka ini akan bertambah, sehingga harus diantisipasi oleh seluruh pihak,” kata Fathema.

Fathema menyampaikan bahwa RS BUMN harus siap siaga dan berperan aktif dalam pencegahan penyebaran infeksi Novel Coronavirus di Indonesia. Dengan dilakukan kesiapsiagaan di 64 RS BUMN yang ada, diharapkan tidak terjadi penyebaran di Indonesia.

“Hal ini dapat tercapai tentunya dengan menjalin kerjasama yang baik dengan Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan rumah sakit rujukan infeksi yang ditunjuk oleh pemerintah,” katanya.

Ketakutan mengenai virus ini juga diperparah dengan adanya berita hoaks (kabar bohong) mengenai penyebaran virus ini. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan hingga Senin, 3 Februari 2020, telah ditemukan sebanyak 54 informasi hoaks yang tersebar melalui media sosial dan platform pesan instan. “Hasil pantauan Tim AIS Kementerian Kominfo ada 54 informasi hoaks. isinya beragam, mulai dari soal sumber penyebaran, ada kabar pasien di rumah sakit beberapa daerah terkena virus corona, hingga soal pencegahan dan penyembuhannya,” jelas Johnny pada temu media di gedung Kementerian Kominfo, Senin (3/2).


Berita Terkait



add images