iklan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha dan Wali Kota Sungai Penuh, Asafri Jaya Bakri (AJB).
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha dan Wali Kota Sungai Penuh, Asafri Jaya Bakri (AJB). (Dok Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, SUNGAIPENUH - Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, yang merupakan calon kandidat Gubernur Jambi 2020 menyatakan bahwa Wali Kota Sungai Penuh, Asafri Jaya Bakri (AJB) masuk dalam kriteria sebagai pendamping dirinya maju di Pilgub Jambi Tahun 2020.

Hal itu disampaikan Fasha saat meletakkan batu pertama pembangunan tempat wudu masjid Nurul Furqan STIE Sungai Penuh, pada Rabu (05/02/2020).

Pernyataan tersebut juga diperkuat, setelah Fasha wakilnya di Pilgub Jambi nantinya adalah salah seorang kepala daerah di Provinsi Jambi, yang idealnya berasal dari wilayah Barat.

"Calon Wakil saya pastinya Kepala Daerah, baik dari wilayah Barat maupun Timur. Tapi, bagusnya dari Barat," bebernya.

Namun untuk menentukan itu, dirinya tetap berdasarkan hasil survei yang akan ia lakukan beberapa Bulan kedepan, untuk melihat beberapa wakil yang ia kantongi namanya masif agresif dalam sosialisasi.

"Nanti dalam hasil survei, akan terlihat bagaimana penerimaan masyarakat. Namun, siapapun yang dipilihnya nanti masyarakat yang terwakili harus kompak," tegasnya.

Disinggung partai pengusung Fasha menyebutkan, terus melakukan komunikasi dengan semua parpol. Dan sejauh ini baru PPP yang telah menyampaikan dukungan kepada dirinya.

"PPP akan memberikan surat penugasan. Saya ditugaskan untuk mencari tambahan kursi dan juga menentukan siapa wakil. Jika itu susah lengkap maka akan keluar rekom partai, begitu juga dengan partai lainnya," ungkapnya.

Mengenai partai Golkar ia menyebutkan, bahwa dirinya adalah kader Golkar dan merupakan ketua harian. "Kalau ada pihak-pihak yang mengklaim sudah didukung Golkar saya pasti itu belum ada. Saya dua kali didukung Golkar jadi saya tahu mekanisme partai Golkar. Yakni siapa yang tertinggi survienya, itu pengalaman saya dua kali jadi wali kota dan didukung Golkar," jelasnya.

Ia juga mengatakan, bahwa di Golkar siapapun nantinya ketua Golkar juga belum tentu diusung oleh Golkar kalau hasil survienya rendah.(adi)


Berita Terkait



add images