iklan Meri bukan hanya saja melakukan Ijab Qabul tanpa dinikahkan langsung oleh ayahnya yang telah lama meninggal. Akan tetapi yang lebih menyedihkan lagi, ia melangsungkan ijab qabul didepan jenazah ibunya.
Meri bukan hanya saja melakukan Ijab Qabul tanpa dinikahkan langsung oleh ayahnya yang telah lama meninggal. Akan tetapi yang lebih menyedihkan lagi, ia melangsungkan ijab qabul didepan jenazah ibunya. (Gusnadi / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI- Pilu, kata-kata itulah yang menggambarkan kisah sedih yang dialami oleh Meri, salah seorang gadis Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci.

Bagaimana tidak, tak seperti yang dialami gadis lainnya yang melaksanakan hari pernikahannya dengan penuh rasa bahagia bersama keluarga dan kerabat. Namun, Meri malah melangsungkan ijab Qabul dengan penuh kesedihan tanpa didampingi keluarga pada Jum'at (07/02/2020).

Pasalnya, Meri bukan hanya saja melakukan Ijab Qabul tanpa dinikahkan langsung oleh ayahnya yang telah lama meninggal. Akan tetapi yang lebih menyedihkan lagi, ia melangsungkan ijab qabul didepan jenazah ibunya.

Hal itu ia lakukan, demi mengabulkan permintaan terakhir ibunya saat terbaring sakit sebelum meninggal.

Informasi yang berhasil dihimpun, Ibunya dari Meri meninggal dunia beberapa jam sebelum dirinya menikah. Pada saat prosesi akad nikah berlangsung, Meri Amelia tak lepas memandangi jenazah sang ibu. Air matanya terus berlinang dan sesekali mengalir di pipinya, saat memandangi kain putih yang menutupi wajah ibunya. Para tamu pun ikut haru melihat momen bahagia sekaligus menyedihkan bagi Meri.

"Sebelum meninggal, ibunya berpesan ingin meyaksikan langsung Meri menikah. Memenuhi permintaan orang tua, Meri pun memutuskan untuk menikah dengan Daniel," ujar sumber.

Menurut keterangan warga, Meri adalah putri bungsu dari Tiga bersaudara, kedua saudaranya juga telah meninggal Satu Tahun yang lalu yakni Andeska Jumira meninggal umur 23 tahun yang masih bujangan, sedangkan kakaknya bernama Nespa Harkuler meninggal 7 bulan lalu umur 29 Tahun.

“Maknyo (Ibu Meri), berniat ingin menikahkan anak gadis satu-satunya. Tapi allah berkehendak lain, ibuknya meninggal tadi malam dan paginya Meri langsung menikah, “ tutur Julia Rahman, salah seorang kerabat Meri.

Julia juga menceritakan, Meri saat ini tinggal hidup sebatangkara setelah Ayah, ibu, serta Dua saudaranya meninggal. “Semoga Meri dan Daniel bahagia dunia akhirat dan semoga almarhum husnul khotimah,” sebutnya.

Sementara itu, Oki salah seorang warga setempat, juga membenarkan adanya warganya yang melangsungkan akad nikah didepan jenazah ibundanya. "Ya, tadi pagi akad nikahnya di mesjid Pauh Tinggi," katanya singkat.(adi)


Berita Terkait



add images