iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Khawatir Tak Terbayar SUMPIUH-Kader JKN Kecamatan Sumpiuh mencatat puluhan peserta asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan memilih turun kelas. Sebab, dikhawatirkan premi tidak terbayar dengan adanya kenaikan tarif.

“Peserta katanya takut tidak terbayar. Karena anggota keluarga lebih dari tiga peserta. Jadi, mending turun kelas yang penting bisa lancar bayar. Peserta yang turun kelas tidak begitu banyak, di bawah dua puluh orang,” terang Kader JKN Kecamatan Sumpiuh Deni Setyowati, Selasa (11/2).

Sebanyak 70 orang mengurus jaminan kesehatan dalam layanan mobile customer service BPJS Kesehatan yang berlangsung di Aula Kelurahan Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh. Tidak hanya peserta yang turun kelas. Peserta yang datang dengan berbagai kepentingan.

Meski tarif naik, ada juga yang menambah peserta baru untuk anggota keluarganya. Misalnya, dengan adanya kelahiran bayi. Ketimbang harus jauh ke kantor pusat. Warga memanfaatkan layanan mobile customer service BPJS Kesehatan. Sehingga, lebih efektif dan menghemat akomodasi.

Selain itu, beberapa peserta mengajukan permohonan pindah fasilitas kesehatan. Deni juga mencatat paling banyak peserta melakukan perbaikan data. Identitas di dalam kartu mengalami kesalahan cetak. Sehingga harus diperbaharui untuk kemudahan pelayanan.

“Banyak yang merubah data KIS karena ada salah cetak. KIS untuk perubahan data langsung jadi,” kata Deni di lokasi.

Bagi peserta BPJS mandiri, Deni menghimbau agar tidak telat dalam membayar premi setiap bulannya. Hal tersebut guna kelancaran peserta ketika harus menjalani rawat inap. (fij)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images