iklan Siswa SMP 1 Turi yang selamat berusaha mencari temannya yang hanyut.
Siswa SMP 1 Turi yang selamat berusaha mencari temannya yang hanyut. (Istimewa)

 JAMBIUPODATE.CO, JOGJAKARTA - Pusdalpos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogjakarta menyampaikan bahwa kesepuluh siswa SMPN Turi 1 Sleman yang menjadi korban hanyut di Sungai Sempor telah ditemukan.

Melalui keterangan tertulisnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebutkan pada Ahad (23/2) pukul 05.30 WIB telah ditemukan dua korban terakhir yakni atas nama Yasinta Bunga (13) asal Donokerto dan Zahra Imelda (12) asal Wonokerto.

Dengan ditemukannya kedua korban tersebut, BNPB merilis bahwa semua korban insiden Sungai Sempor dari SMPN Turi 1 Sleman sudah ditemukan.

Berikut nama-nama lengkap korban:

Sovie Aulia (8C/Perempuan/15th) asal Sumberejo, Kaliurang, Srumbung, Magelang.
Arisma Rahmawati (7D/Perempuan/13th) asal Ngentak, Tepan, Bangunkerto, Turi.
Nur Azizah (8A/Perempuan/15th) asal Kembangarum, Donokerto, Turi.
Lathifa Zulfaa (8B/Perempuan/15th) asal Kembangarum, Donokerto, Turi.
Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (7C/Perempuan/14th) asal Karanggawang, Girikerto, Turi.
Evieta Putri Larasati (7A/Perempuan/13th) asal Soprayan, Girikerto, Turi.
Faneza Dida (7A/Perempuan/13th) asal Glagahombo, Girikerto,Turi.
Nadine Fadilah (7D/Perempuan/12th) asal Kenaruhan, Donokerto, Turi.
Yasinta Bunga (7B/Perempuan/13th) asal Dadapan, Donokerto, Turi.
Zahra Imelda (7D/Perempuan/12th) asal Kenteng, Wonokerto, Turi.

BNPB mencatat, sebanyak 249 siswa yang terdiri dari 124 siswa kelas VII dan 125 siswa kelas VIII yang mengikuti kegitan susur Sungai Sempor, total siswa yang selamat berjumlah 216 siswa. Sementara 23 siswa mengalami luka-luka, dan 10 orang lainnya meninggal dunia.

Komandan Operasi SAR Sungai Sempor 2020 Asnawi menuturkan, dengan sudah ditemukannya seluruh korban maka Operasi SAR dinyatakan selesai pada Ahad (23/2) ini dan seluruh potensi SAR dikembalikan ke masing-masing unsur.

Insiden tersebut bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan Pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor. Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai. Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan luka-luka. (alf/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images