JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR– Dua warga Sulsel yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess disebut terinfeksi virus korona (Covid-19). Ada lima orang Sulsel di kapal mewah itu.
Diamond Princess saat ini sandar di Yokohama, Jepang. Sebanyak 78 warga negara Indonesia (WNI) di kapal itu. Empat di antaranya terinfeksi virus korona. Yang lainnya menunggu dievakuasi pemerintah Indonesia.
Hanya saja, informasi bahwa mereka akan dijemput menggunakan KRI Soeharso membuat mereka dalam ketakutan besar. Estimasi waktu yang dicemaskan. Pasalnya, berdasarkan informasi yang dihimpun FAJAR dari salah satu kru kapal asal Indonesia, jika menggunakan KRI Soeharso, maka butuh waktu 14 hari.
Estimasi waktu itu hanya berangkat dari Indonesia ke Jepang, dan 14 hari juga dari Jepang ke Indonesia. “Kita takut, bisa saja terkena virus juga karena lama,” ujar sumber yang meminta namanya tak ditulis, saat dihubungi, Minggu malam, 23 Februari.
Sebab, kata dia, saat ini mereka yang dinyatakan negatif masih bekerja seperti biasanya meski seluruh penumpang sudah turun. Yang tersisa hanya kru kapal saja.
Tetapi dalam bekerja, mereka masih dibekali masker, sarung tangan, dan hand sanitizer di setiap jarak 20 meter. Kala waktu berhenti bekerja, mereka diimbau untuk tidak ke mana-mana berkeliaran. Mereka ditempatkan di area aman yang telah ditentukan.
Mereka tidak diturunkan, karena katanya instruksi kapten, kru asal Indonesia tidak diturunkan karena menunggu keputusan dari pemerintah RI. Keputusan tersebut terkait penjemputan.
“Sembilan yang dinyatakan positif terserang virus dari 78 WNI sebagai kru di sini belum ada disampaikan mereka dari mana saja,” bebernya.
Selain itu, dari dalam video rekaman yang dikirimkan oleh salah seorang kru Kapal kepada Redaksi Fajar Tv (grup FAJAR) terlihat 10 kru asal Indonesia berkumpul dengan membentangkan selembar kertas. Pada kertas tersebut bertuliskan masing-masing, “Kami ingin pulang secepatnya”, “Jemput kami Pak Presiden secepatnya”, dan “Jangan biarkan kami terpapar Virus Corona-19”.
Juga ada dua orang membacakan pernyataan, “Kepada Pak Presiden Jokowi yang terhormat. Kami yang berada dalam Princess Yokohama, sudah sangat takut, ibaratnya dibunuh pelan-pelan. Kami di sini untuk menghidupi keluarga di Indonesia, jangan biarkan kami sakit dan mati perlahan-lahan karena kelamaan dievakuasi,” renung kru perempuan itu.