iklan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. (Jonathan Cellona, ABS-CBN News)

JAMBIUPDATE.CO, MALAYSIA- Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad mengatakan mundur diri dari jabatannya. Politisi 94 tahun itu disebutkan telah mengirim surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah, pada Senin (24/2) siang.

Surat pengunduran diri yang terdiri dari dua paragraf singkat itu, tidak menjelaskan alasan Mahatir mundur dari kursi Perdana Menteri. Partai Mahathir, yakni Pribumi Bersatu, juga keluar dari koalisi pemerintahan, Pakatan Harapan.

Keputusan Mahathir diduga buntut dari pertengkaran politik, setelah dilaporkan pada Minggu (23/2) malam bahwa, partainya berencana untuk membentuk pemerintahan baru tanpa melibatkan Anwar Ibrahim. Seperti diketahui, Pakatan Harapan telah sepakat bahwa Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020

Anwar dan Mahathir bersatu menjelang pemilihan 2018 untuk mengusir koalisi Barisan Nasional yang didominasi UMNO yang telah memerintah selama enam dekade. Strategi ini berhasil menggulingkan Perdana Menteri saat itu, Najib Razak.

Setelah Mahathir duduk sebagai Perdana Menteri, ketegangan antara Mahathir dan Anwar memanas. Mahathir menolak untuk menepati janjinya menyerahkan kekuasaan kepada Anwar.

Akibatnya, Anwar juga picah kongsi dengan pasangannya, Mohamed Azmin Ali, menteri urusan ekonomi, yang termasuk di antara mereka yang bergabung dalam pertemuan pada Minggu malam.

Anwar pernah menjadi wakil Mahathir di 1981 hingga 2003. Tetapi Mahathir memecatnya pada tahun 1998 setelah mereka tidak setuju tentang bagaimana menangani krisis keuangan negara. Segera setelah itu, Anwar dipenjara karena kasus sodomi. (dal/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images