iklan FOTO: FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.
FOTO: FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.

JAMBIUPDATE.CO, LUBUKLINGGAU – Sejak 27 Februari 2020, bagi masyarakat yang hendak pergi ke tanah Suci (Mekah dan Madinah, red) terpaksa harus mengurungkan diri. Pasalnya, Kerajaan Arab Saudi (KSA) mengeluarkan penundaan sementara terhadap seluruh perjalanan umrah dan ziarah bagi warga luar negara.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran virus corona masuk ke negaranya. Pelarangan ini juga termasuk kepada masyarakat Indonesia yang membuat pemerintah melakukan beberapa langkah, seperti mencoba melakukan negosiasi kepada pemerintah Arab agar tetap bisa melakukan ibadah umrah.

Kabar ini juga membuat beberapa jemaah dari Kota Lubuklinggau yang akan umrah Maret 2020 ini tertunda.

Direktur Jamila Tour & Travel, H Sudarsono melalui Pengelola, Joko Susilo mengatakan akhir Februari sudah ada empat jamaah yang mendaftar untuk berangkat Maret 2020.

“Namun kami tunda dulu, cari aman. Bagi jamah yang sudah bayar, kami balikkan uangnya dan disarankan untuk menunda ibadahnya dulu,” jelas Joko, Minggu (1/3).

Joko mengaku tidak merasa dirugikan karena adanya penundaan ini. Tapi, kata Joko, bagi travel lain yang sudah siap berangkat dan semua pembayarannya sudah 100 persen mulai dari hotel, katering dan mutawif biasanya merasa rugi.

Sementara Perwakilan Travel Umrah Aza Wisata Mandiri, Hanima sangat bersyukur 51 jemaah umrahnya sudah berangkat ke Arab Saudi, Rabu (20/2).

51 Jemaah Umrah itu berasal dari Kota Lubuklinggau dan Singkut Jambi. Mereka selamat sampai Jeddah.

“Tapi memang di perjalanan ada isu akan dikembalikan saat sampai di Bangladesh. Namun berkat pendamping haji travel umrah Yen Triani Ujang dan Dona Liza, 51 jemaah bersama ratusan jemaah lainnya dari travel umrah lain tersebut bisa berangkat ke Jeddah. Seharusnya tujuan pertama pemberhentian adalah Madinah, namun dikarenakan di Madinah belum ada XRay pendeteksi virus, mengakibatkan perubahan rute tujuan pertama ke Jeddah, dikarenakan Jeddah sudah memiliki Xray,” jelasnya.

Hanima juga mengatakan bahwa jamaahnya yang saat ini berada di Tanah Suci dalam keadaan baik-baik saja, dan menceritakan bahwa di Madinah saat ini tidak seramai biasanya.

“Informasi yang saya dapatkan per tanggal 15 Maret sudah akan aktif kembali. Dan Alhamdulillah dalam dua minggu ini nggak ada jemaah saya yang berangkat, ada berangkat nanti 11 April. Tapi ada rekan travel yang berangkat 20 Maret 2020 nanti, tapi kita lihat nanti, bisa tidak. Insya Allah bisa, karena kami yakin semua, Allah akan memudahkan perjalanan ke RumahNya,” jelas Hanima.

Ibu tiga orang anak ini juga mengabarkan, saat ini Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri) juga tengah mengusahakan kebijakan penundaan perjalanan umrah ini tidak terlalu lama. Amphuri juga mengusahakan masa paspor dan lainnya tidak hangus.

Sementara Staf PT Zafa Mulia Mandiri cabang dari Palembang, Ema seharusnya pada 5 Maret 2020 ada dua jamaah berangkat umrah. Lalu 23 Maret 2020 sudah ada lebih kurang 15 jamaah yang mendaftar.

“Mereka sudah menjalankan rangkaian manasik umrah tinggal berangkat saja. Tapi kemungkinan besar keberangkatan jemaah yang 5 Maret akan ditunda karena kebijakan KSA mengenai pencegahan tersebarnya virus corona,” tutur dia, kemarin.

Ema berharap semoga penundaan ini cepat diatasi agar jamaah bisa menjalankan ibadahnya dengan lancar. Ia juga berharap kepada jamaah umrah jangan ketakutan uangnya tidak dikembalikan atau merasa dirugikan karena hal ini. Karena pihak travel akan bertanggung jawab atas keberangkatan jamaah umrah. (rrf/cw6)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images