iklan Komite Penanggulangan Penyakit Infeksi RSUD Cianjur, dr Susanti Handayani.
Komite Penanggulangan Penyakit Infeksi RSUD Cianjur, dr Susanti Handayani. (Guruh/Pojoksatu)

JAMBIUPDATE.CO, CIANJUR – Satu warga Kabupaten Cianjur tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur lantaran menjadi suspect virus corona.

Berdasarkan informasi yang didapat PojokSatu.id, pasien tersebut masuk ke Instalasi Gawat Darurat (RSUD) Cianjur pada Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Pasien diketahui berinisial A berusia 40 tahun dan bekerja di sebuah rumah makan chinesse di Jakarta. Saat ini, pasien dimaksud tengah menjalani serangkaian pemeriksaan intensif dari tim medis.

Akan tetapi, sejauh ini, pihak RSUD Cianjur menilai pasien itu tidak menunjukkan gejala yang mengarah pada indikasi suspect virus corona.

Demikian disampaikan Komite Penanggulangan Penyakit Infeksi RSUD Cianjur, dr Susanti Handayani, Selasa (3/3/2020).

“Memang ada panas, batuk, dan sesak. Namun, gejalanya tidak mengarah ke suspect (corona), sehingga bukan pasien dalam pengawasan,” jelas Santi.

Di sisi lain, pihaknya juga tak menampik bahwa pasien memiliki riwayat kontak dengan warga negara asing.

Pasalnya, A selama delapan tahun terakhir ini bekerja di sebuah rumah makan chinesse di Jakarta. “Pasien ini bekerja di sebuah restoran chinesse di Jakarta, dan banyak berinteraksi dengan tamu termasuk dengan orang luar (WNA),” ungkapnya.

Saat ini, pihaknya sudah langsung mengisolasi pasien dan memisahkan dengan pasien lainnya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

“Karena dari Pemprov Jawa Barat sendiri kan sudah ada instruksi bahwa semua rumah sakit harus siaga. Jadi langsung kami pisahkan,” kata Santi.

Dikatakan Santi, pihaknya sejauh ini juga tidak melihat adanya gejala bahwa pasien terpapar virus corona. “Pasien datang baik-baik. Hanya demam, panas, batuk, pilek dan sesak nafas. Semoga saja flu biasa,” katanya.

Karena itu, pihaknya menegaskan bahwa status pasien tersebut masih kecurigaan dan belum memenuhi syarat suspect. “Kalau untuk mengirim sample ke Litbangkes Kemenkes belum. Tapi kami sudah komunikasi dengan Dinkes Cianjur,” jelasnya.

(ruh/pojoksatu)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images