Kemudian, saat disinggung mengenai program unggulan Jambi tuntas satu alat berat satu kecamatan, Edi mengatakan, sepertinya itu tidak terlaksanakan lagi. “Setelah dievaluasi oleh Pemprov ternyata tidak efektif. Di daerah ada tapi maintenencenya susah, namanya juga (alat berat) biaya perawatan dan mobilisasi susah,” ungkapnya.
Selanjutnya, ada juga masukan dari masyarakat yang didapat Dewan dari reses yang juga harus jadi perhatian bersama. “Persoalan jalan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, tertuang di sana, itu yang kita masukkan di APBD 2021 di RKPD bagaimana bisa masuk,” terangnya.
Ini tak bisa ditinggalkan karena bagaimanapun pokok pikiran dewan (reses) sifatnya konstitusional. “Ini karena sumpah janji jabatan kami, akan perjuangkan aspirasi masyarakat sesuai daerah pemilihan kami,” tandasnya. (aba)