iklan Siswa SMK mengikuti UNBK pada hari pertama (16/3) lalu. Kemarin (19/3) UNBK selesai dan dilanjutkan UNBK susulan pada 7 April mendatang.
Siswa SMK mengikuti UNBK pada hari pertama (16/3) lalu. Kemarin (19/3) UNBK selesai dan dilanjutkan UNBK susulan pada 7 April mendatang. (M Ridwan / Jambi Ekspres)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk SMK berakhir pada 19 Maret. Dari empat hari penyelenggaraan, ternyata ada siswa yang nekat tak hadir tanpa keterangan alias alpa. Resikonya mereka terancam tak lulus.

Hal ini diakui oleh Kepala UN Provinsi Jambi Adi Triono. Kata Dia, diterangkan dalam Pasal 11, 12 dan 13 Permendikbud Nomor 43 tahun 2019, setiap siswa jenjang terakhir wajib mengikuti UN.

”Jadi siswa yang tak hadir tanpa keterangan, Juknisnya itu tak bisa ikut ujian sususlan karena alasan mereka tak dapat dipertanggung jawabkan,” terangnya.

Ini berbeda dengan siswa lain yang melampirkan surat keterangan sakit. Karena surat keterangan dari rumah sakit bersangkutan akan dikirimkan ke komputer Panitia. “Karena surat alasan ketidakhadiran juga diupload,” jelasnya.

Kemudian, kata Dia, untuk teknis ujian susulan tetap menggunakan kartu UNBK sebelumnya, hanya saja dijadwal ulang waktunya.

“Nantinya tak ada yang dikhawatirkan, karena peserta UN susulan sudah ada tercantum nama yang diusulkan nantinya, tak sembarangan peserta, yang tanpa keterangan tak bisa masuk,” jelasnya.

Dalam catatan jambiupdate.co, untuk siswa yang tidak hadir, pada Selasa (17/3) ada empat orang siswa yang tak hadir tanpa keterangan. Mereka merupakan siswa dari SMK 1 Tanjabtim dua orang, dan selebihnya siswa dari SMKN 1 Tanjabbar dan SMKN 7 Bungo.

Selanjutnya ada pula pada hari Rabu (18/3) dengan tiga orang hadir tanpa keterangan yakni di SMKN IX lurah Jambi dan dua orang dari SMKN 1 TAnjabbar. (aba)


Berita Terkait