iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (FIN)

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, perkiraan pasokan ketersediaan pangan strategis nasional untuk maret hingga Agustus 2020, yakni untuk beras tersedia 25,6 juta ton dari kebutuhan 15 juta ton.

Sementara itu, jagung ketersediaan sebanyak 13,7 juta ton dari keburuhan 9,1 juta ton; bawang merah tersedia 1,06 juta ton dari kebutuhan 701.482 ton; cabai besar tersedia 657.467 ton dari kebutuhan 551.261 ton.

Daging kerbau/sapi tersedia 517.872 ton (290.000 ton di antaranya berasal dari impor) dari kebutuhan 376.035 ton; daging ayam ras 2 juta ton dari kebutuhan 1,7 juta ton dan minyak goreng 23,4 juta ton dari kebutuhan 4,4 juta ton.

BACA JUGA: Jack Ma Kirim 1 Juta Masker untuk Perancis

Sedangkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, stok pangan di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga sesudah lebaran.

“Pangan dari Bulog dan Perindustrian dan Perdagangan, sampai tiga bulan ke depan masih cukup. Setelah lebaran masih cukup. Jadi tidak perlu ada keresahan,” kata Nana.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak “panic buying” karena cadangan bahan pangan yang sangat mencukupi serta demi menjaga kelancaran pasokan.

Meski demikian ada satu hal yang menjadi perhatian pihak Kepolisian dalam sidak tersebut yakni kenaikan harga gula yang cukup signifikan.

Dia menjelaskan harga gula normal adalah Rp12.500 per kilogram (kg) dan saat ini meningkat sampai Rp16.000-Rp18.000.

Peningkatan harga signifikan disebabkan oleh berkurangnya stok di pasar. Menanggapi hal itu, pemerintah sudah mengadakan upaya pendistribusian dari Lampung.

“Kami juga melakukan operasi pasar setiap hari, ada sekitar 10 ton gula yang didistribusikan ke setiap pasar. Ini akan berlaku sampai menjelang hari raya,” ujarnya.(gw/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait