iklan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim memberikan keterangan saat rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Menjawab pertanyaan anggota dewan, Nadiem mengaku jengkel karena dituding atas konflik kepentingan (conflict of interest) terkait bayar SPP menggunakan GoPay di media sosial. Nadiem menjelaskan bahwa, pembayaran SPP memakai GoPay merupakan inovasi digitalisasi keuangan. Dia menegaskan bahwa hal tersebur tidak ada hubungannya dan bukan kebijakan Kemendikbud.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim memberikan keterangan saat rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Menjawab pertanyaan anggota dewan, Nadiem mengaku jengkel karena dituding atas konflik kepentingan (conflict of interest) terkait bayar SPP menggunakan GoPay di media sosial. Nadiem menjelaskan bahwa, pembayaran SPP memakai GoPay merupakan inovasi digitalisasi keuangan. Dia menegaskan bahwa hal tersebur tidak ada hubungannya dan bukan kebijakan Kemendikbud. (Iwan tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK )

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memperluas kerja sama dengan operator seluler, dalam memberikan subsidi kuota untuk mempermudah pembelajaran daring di tengah pandemik virus corona atau coronavirus disease (covid-19).

“Subsidi kuota data yang diberikan operator telekomunikasi sangat membantu pelajar maupun pendidik untuk belajar, sehingga mereka tetap produktif di rumah,” kata Nadiem, Jumat (27/3)

Nadiem mengakui besarnya tantangan pembelajaran daring dalam kondisi darurat covid-19. Dalam situasi yang tidak mudah ini, tidak semua pembelajaran daring yang dilakukan sekolah mencapai hasil optimal.

“Memang tidak semua daerah punya akses smartphone ataupun koneksi internet yang baik. Jadi ini merupakan suatu hal yang menantang,” ujarnya.

Nadiem juga mengapresiasi provider yang telah memberikan dukungan kepada pelajar. Terlebih provider yang memberikan layanan internet gratis untuk pembelajaran daring.

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama mengatakan, pihaknya sangat memahami peningkatan kebutuhan masyarakat. Dia menyokong ide pembelajaran ini guna mendukung social distancing.

“Kami memberikan kuota gratis 30 GB yang dapat digunakan untuk mengakses platform belajar online sehingga mereka tetap semangat belajar meskipun dari rumah,” katanya.

Kuota internet gratis, kata Ahmad bisa dimanfaatkan hingga 60 platform e-learning dan situs-situs resmi dari Universitas-universitas di Indonesia. Agar mahasiswa dan dosen tetap dapat melanjutkan proses perkuliahan selama masa tanggap darurat covid-19.

Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro mengatakan, pihaknya juga mengambil peran sebagai connectivity enabler. Pada sektor pendidikan, Telkomsel menggandeng beberapa aplikasi e-learning untuk menghadirkan Paket Bebas Akses Ilmupedia hingga 30 GB tanpa biaya.

“Karena kami memahami proses belajar harus tetap terjaga di masa sulit seperti ini sekalipun,” tutur Setyanto.

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini menambahkan, para pelanggan XL Axiata yang merupakan mahasiswa, pelajar, ataupun dosen dan guru juga bisa memanfaatkan kuota gratis 2 GB per hari untuk mengakses sejumlah aplikasi belajar. Program ini dilaksanakan mulai tanggal 18 hingga 31 Maret 2020.

“Kami juga akan terus memantau perkembangan yang ada untuk bisa mengetahui apa lagi yang kira-kira bisa kami support selanjutnya,” ungkap Dian.

Selain Indosat, Telkomsel, dan XL Axiata, Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud juga mencatat dukungan operator Tri Indonesia dan Telkom dalam penyediaan subsidi data.

“Subsidi ini dimaksudkan agar para pelajar dan pendidik dapat terus produktif di masa darurat covid-19,” pungkasnya. (der/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images