iklan Warga saat membuat mural tentang edukasi bahaya virus corona di Kawasan Kalipasir, Jakarta (8/4).
Warga saat membuat mural tentang edukasi bahaya virus corona di Kawasan Kalipasir, Jakarta (8/4). (FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Sejumlah pakar memprediksi menciptakan vaksin virus Corona (COVID-19) memerlukan waktu satu tahun. Sejumlah lembaga penelitian dunia sudah melakukan ujicoba. Besaran biaya yang harus dianggarkan sempat menjadi perdebatan.

Pakar obat University of Liverpool, Inggris, Andrew Hill menyatakan bahan untuk vaksin Corona cukup mudah didapatkan. Mengingat bahan-bahan dasar yang digunakan antara lain chloroquine dan hydroxychloroquine. Ini adalah jenis bahan dasar obat, yang sudah tersedia di pasaran.

Menurut sebuah analisa yang dikeluarkan Andrew Hill yang dirilis pada Journal of Virus Eradication itu, hal yang pertama kali yang perlu diperhatikan adalah harga per kilogram dari harga bahan aktif farmasi (API) yang digunakan. Termasuk biaya masuk dan keluar sebuah negara. “Semua obat-obatan ini secara fundamental sangat murah untuk diproduksi. Akan tetapi obat-obatan ini tidak akan dijual murah,” kata Andrew Hill seperti dikutip Science Mag, Sabtu (11/4).

Sementara itu, menurut pakar obat-obatan, Jessica Burry, ada kekhawatiran terhadap banderol harga yang akan dipakai para manufaktur produk obat. Sebab, kehadiran vaksin Corona itu sudah dinanti-nanti manusia di seluruh dunia. “Penjatahan yang disebabkan oleh harga obat yang tinggi, diikuti dengan pasokan yang terbatas, hanya akan menyebabkan pandemi ini berjalan lebih panjang,” ujar Jessica Burry yang juga bagian dari organisasi non pemerintahan Doctors Without Borders tersebut. (ruf/fin/rh)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images