iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Desakan agar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 ditunda akhirnya membuahkan hasil. Presiden Joko Widodo setuju untuk memundurkan PON setahun dari jadwal semula akibat wabah Covid-19 yang mengglobal ke seluruh provinsi di Indonesia. Keputusan itu disampaikan dalam Rapat Terbatas Kabinet, Kamis (22/4). Rapat yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo ini dilakukan secara virtual. Presiden menyampaikan bahwa pandemi corona atau covid-19 berpengaruh pada penyelenggaraan PON XX Papua sehingga perlu pembahasan yang mendalam.

Sebelum penundaan keputusan, Presiden terlebih dahulu meminta pertimbangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali. Disebut ada beberapa pertimbangan yang mendasari penundaan ini.

Poin pertama adalah, tertundanya penyelesaian pekerjaan fisik venue yang masih berlangsung sampai dengan sebelum Covid-19. Ditambah lagi, pendistribusian bahan-bahan untuk pembangunan yang didatangkan dari luar papua juga mengalami hambatan usai provinsi Papua memberlakukan penutupan.

Kemudian, tenaga kerja yang melakukan pekerjaan konstruksi sebagian juga didatangkan dari luar Papua. Poin selanjutanya, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah tentang pengadaan peralatan olahraga. Pengadaan peralatan juga menjadi lebih sulit karena negara produsen juga terkena pandemi Covid-19. (selengapkapnya lihat infografis)

Atas dasar pertimbangan tersebut, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda penyelenggaraan PON XX menjadi Oktober 2021. Waktu tersebut telah disesuaikan dengan kalender olahraga nasional dan internasional. “Kalau sudah informasinya seperti itu, kita tunda pelaksanaannya Oktober 2021. Saat penyelenggaraan pada tahun 2021 kita sudah di posisi yang sangat siap,” ujar Presiden.

Usai melakukan Ratas Virtual, Menpora Zainudin Amali menyampaikan secara resmi penundaan PON. Ia mengatakan, hingga kini kondisi terakhir persiapan pelaksanaan PON terutama tentang kondisi venue, pekerjaan-pekerjaan lain yang sudah selesai dan belum selesai, penginapan, pengadaan peralatan, kesiapan kontingen hingga kesiapan panitia besar penyelenggara PON. “Atas pertimbangan, laporan dan beberapa masukan itu Presiden memutuskan pelaksanaan PON XX Papua dan Peparnas XVI yang sedianya akan dilaksanakan pada Oktober 2020 ditunda menjadi bulan Oktober tahun 2021,” lanjutnya.

Menurut Menpora ditetapkannya PON pada Oktober 2021 karena telah teragendanya beberapa kegiatan olahraga yang akan dilaksanakan tahun 2021. “Kita mulai bulan April 2021 sudah ada kegiatan kemudian Mei-Juni kita tahu itu ada Piala Dunia kemudian Juli ada Asean School Games, Olimpiade dan Paralimpik Tokyo yang tadinya juga 2020 ini tapi ditunda menjadi Juli dan Agustus 2021 ada juga Islamic Solidarity Games, ada Haornas ada World Beach Games (tentative), Popnas dan Peparnas” kata Menpora.

“Waktu yang ada adalah bulan Oktober 2021 disitu kita usulkan untuk pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI dan akhirnya disetujui Presiden dan beliau memutuskan Bulan Oktober karena bulan November kita sudah ada SEA Games kembali, Asean Youth Games, MotoGP Mandalika dan Asean Para Games 2021,” tambahnya.

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman menyambut baik keputusan Presiden untuk penundaan tersebut. “Saya rasa keputusan Bapak Presiden adalah keputusan terbaik dan KONI akan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian yang terkait dengan tahapan-tahapan penyelenggaraan PON XX itu sendiri. ”Mencermati penundaan PON XX tersebut, KONI Pusat meminta agar seluruh KONI Provinsi dan Induk Cabang Olahraga segera melakukan penyesuaian setelah diputuskan pengunduran pelaksanaan PON XX,” tandasnya.

Ya, PON XX Papua sejatinya digelar pada 20 Oktober -2 November mendatang. Namun, pandemi virus korona yang semakin luas (sampai tadi malam sudah menginfeksi hampir 7.775 orang dan merenggut 647 jiwa di Indonesia) membuat banyak pihak mendesak penundaan. Di sisi lain, opsi penundaan  itu tak lepas dari desakan beberapa pihak termasuk Komisi X DPR RI yang meminta agar pelaksanaan multievent empat tahunan terakbar se-Tanah Air itu ditunda terlebih dahulu dalam rapat bersama Rabu (15/4) silam.


Berita Terkait



add images