iklan Federasi sepakbola Eropa, UEFA.
Federasi sepakbola Eropa, UEFA. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – UEFA mengisyaratkan bakal mengizinkan kompetisi domestik musim 2019/20 dihentikan prematur. Hal itu bisa dilakukan jika pandemi virus corona tak kunjung menunjukkan perkembangan positif.

Dari pertemuan Komite Eksekutif UEFA, Kamis (23/4/2020) kemarin, asosiasi sepak bola Eropa menawarkan solusi penentuan juara kompetisi domestik jika dihentikan total. Termasuk penentuan tim yang lolos ke kompetisi Eropa musim depan.

Dikutip Pojoksatu.id dari laman UEFA, jika kompetisi domestik dihentikan prematur, maka operator liga harus menentukan juara dan tim yang lolos ke kompetisi Eropa musim depan.

Untuk dua hal penting tersebut, UEFA menegaskan harus berpatokan pada kepatutan atau prestasi klub secara sportif. Ini bisa diartikan bahwa poin per pertandingan hingga sebelum ditangguhkan, bisa jadi acuan.

Opsi lain yang mungkin dilakukan adalah format play-off atau turnamen mini. Namun opsi ini mungkin akan banyak ditentang, terutama seperti Liverpool yang sudah hampir pasti juara. Tentu jadi ironis jika mereka kalah di play off dan gagal tampil di Liga Champions musim depan.

Bagaimana pun sikap operator liga dalam menyikapi pandemi corona tetap harus mengacu pada sejumlah pra-syarat yang dimunculkan dalam pertemuan Komisi Eksekutif UEFA, kemarin. Dikutip Pojoksatu.id dari laman resmi UEFA.

1. Jika tidak mungkin menyelesaikan kompetisi sesuai jadwal, akan lebih baik kompetisi domestik dimulai kembali dengan format yang berbeda. Tapi tetap memfasilitasi klub untuk memenuhi syarat berdasarkan prestasi olahraga.

2. Asosiasi Nasional dan / atau Liga dibolehkan mengakhiri kompetisi domestik mereka secara prematur.

3. Poin ke-2 bisa diputuskan jika ada perintah resmi yang melarang acara olahraga sehingga kompetisi domestik tidak dapat diselesaikan tepat waktu, sebelum musim berikutnya dimulai.

4. Penghentian prematur juga bisa dilakukan jika masalah ekonomi tidak dapat diatasi yang membuat penyelesaian musim menjadi tidak mungkin karena akan membahayakan stabilitas keuangan jangka panjang kompetisi domestik dan / atau klub.


Berita Terkait



add images