iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (pixabay)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Sebanyak 43,9 persen dari 503 perusahaan yang wajib lapor ketenagakerjaan di Kota Tegal terdampak pandemi Covid-19. Akibatnya, 328 pekerja Kota Tegal dan 616 pekerja dari daerah tetangga terpaksa harus dirumahkan. Selain itu, sebanyak 215 warga Kota Tegal yang bekerja di luar daerah saat ini juga sedang berada di kampung halaman karena dirumahkan.

Demikian diinformasikan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal dalam Seminar Online (Webinar) bekerja sama dengan Radar Tegal, Jumat (1/5).

Webinar tersebut diadakan untuk menyikapi pandemi Covid-19 sekaligus memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2020, dengan mengusung tema “New Normal Menuju Survival”.

Webinar diikuti lebih dari 60 peserta dari berbagai tempat seperti Purwokerto, Jogjakarta, dan Surabaya. Tiga narasumber Webinar yaitu Kepala Disnakerin Kota Tegal R Heru Setyawan, Psikolog dan Assesor Bidang Industri MA Retno Priyatni, dan General Manager Radar Tegal M Sekhun Ichrom, dengan dimoderatori Chritian Nugroho.

“Dari 503 perusahaan yang wajib lapor ketenagakerjaan perusahaan yang tutup 7, yang merumahkan pekerja 144, yang omzet turun karena harus atur hari kerja dan shift kerja ada 70,” kata Kepala Disnakerin R Heru Setyawan. Sedangkan dari sekitar 1.700 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), rata-rata mengalami penurunan omzet di kisaran 30 sampai 60 persen.

Sementara IKM kluster kuliner justru mengalami kenaikan omzet dengan melakukan layanan berbasis online.


Berita Terkait



add images