iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (FAISAL R. SYAM/FAJAR INDONESIA NETOWRK.)

LAMPUNG – Indonesia kini bersiap masuk era baru atau new normal. Terkait hal ini, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung kini menyerukan masyarakat Lampung untuk memulai merubah pola hidup.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung Reihana. Melalui pers rilis yang dilakukan di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kamis (28/5), Reihana mengajak masyarakat untuk merubah pola hidup kedepannya.

Reihana mengatakan, masyarakat Lampung harus bersiap menghadapi New Normal dengan merubah pola hidup. “Kita juga harus bersiap-siap untuk yang akan kita lakukan kedepannya, dan new normal pun kalau kita belum diberlakukan. Karena ada 2 kabupaten kita yang bersih bersih dari dari Covid-19 yaitu Mesuji dan Lampung Timur. Jadi mungkin untuk new normal kita bisa coba di dua kabupaten itu karena keduanya belum ada yang positif,” beber Reihana.

Dia menambahkan, masyarakat Lampung harus siap dengan new normal. Karena hal itu sudah menjadi keputusan Presiden RI, Joko Widodo dan harus dilakukan.

“Maka saat ini kita mari merubah semua lifestyle kita dengan mulai menggunakan masker, jaga jarak, pakai hand sanitizer dan rajin cuci tangan. Itu harus dibiasakan karena kalau biasa konsisten maka ada tidak ada virus yang penting kita punya proteksi. Jangan parno, yang jelas gaya hidup berubah, pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun, pakai kacamata, karena virus masuk lewat mulut hidung dan mata,” tambahnya.

Sementara hingga saat ini perkembangan Covid-19 di Lampung Menurut Kadis Kesehatan Provinsi Lampung ini belum flat. Grafik penambahan kasus positif di Lampung masih terus beranjak naik.

Hal ini diketahui usai alat polymerase chain reaction (PCR) mulai bekerja, dan dinyatakan bekerja sangat cepat. “Saat ini alat PCR Sudah berjalan sangat cepat. Setiap harinya tergantung semua swab yang masuk semua bisa dilaksanakan saat ini. Kalau kita satu tempat bisa 13, tapi berapapun swab masuk akan diselesaikan hari itu. Kemarin maksimal 50 swab masuk sehari bisa.l selesai,” tambahnya.

Reihana mengatakan, pihaknya sudah meminta kembali swab yang sebelumnya dikirim ke Palembang karena sudah hampir sebulan masih belum diperiksa juga. “Saya juga sudah bersurat ke (Balai Besar Laboratorium Kesehatan, BBLK Palembang) untuk kembalikan swab kami, dan kami akan lakukan sendiri pemeriksaan di laboratorium kesehatan daerah (Labkesda)yang ada di provinsi Lampung,” tambahnya.

Hal ini dilakukan karena saat ini pihak ya tidak bisa menunggu swab, karena pernah kejadian dalam seminggu penambahan kasus namun begitu datang dan positifnya cukup banyak. Hal ini membuat pakar epidemiologi tidak bisa untuk menganalisis dengan grafik.

“Karena naik sekian jadi sekian grafik nya tidak bisa diteruskan. Demi kepentingan penyelidikan epidemologi, dan perlu dilakukan untuk mengetahui situasi ke depan. Karena saat ini grafik covid-19 di Lampung masih meningkat belum flat. tadi itu juga intervensi intervensi banyak yang harus kita lakukan dan protokol kesehatan yang menjadi utama,” tambahnya.

Sementara saat ini di Lampung masih mencatatkan sebanyak 118 kasus terkonfirmasi Positif Covid-19. Dengan rincian 60 orang masih diisolasi, 10 orang meninggal dan 48 orang sembuh.

Kemudian Gugus Tugas mencatat beberapa kluster penyebaran Covid-19, dengan total lima kluster. “Jadi di Lampung ada 5 cluster. Pertama kluster dari wilayah terjangkit ada 34 kasus. Kluster Kasus sendiri ada 20 kasus, kluster gowa ada 30 kasus, kluster Bengkulu 4 kasus, temboro 30 kasus, yang menjadi penularan terbanyak hasil tracing di Lampung 34 dari kluster wilayah terjangkit dalam arti ada kontak dari orang-orang luar wilayah Lampung dan wilayah terjangkit. OTG (orang tanpa gejala) ada 73 pasien, OTG ini dari hasil tracing kasus konfirmasi positif,” tandasnya. (rma/wdi)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images