iklan Petani Madu.
Petani Madu. (Maulana / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Pembudidaya lebah madu akasia di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjabtim, mengeluhkan banyaknya warga dari luar kabupaten bahkan dari Pulau Jawa menekuni usaha yang sama disekitar kawasan tersebut, sehingga dapat mengancam pembudidaya lokal Tanjabtim.

Hal tersebut dikeluhkan Dodi, salah satu pembudidaya madu yang pertama kali mengembangkan usaha budidaya madu lebah di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjabtim.

Menurutnya, awal mula cikal usaha ini dimulai selain mencari pundi rupiah, juga dapat membuka peluang kerja bagi warga atau pemuda-pemudi sekitar yang membutuhkan penghasilan.

"Dari situ awal mula budidaya ini terbentuk, tidak semata-mata untuk memperkaya diri pribadi saja," katanya.

Saat ini banyak pembudidaya baru yang mendirikan usaha serupa, namun yang disayangkan kebanyakan dari mereka warga pendatang yang bukan dari Kabupaten Tanjabtim ataupun Provinsi Jambi.

"Ya, sangat disayangkanlah, seharusnya usaha yang dapat dikembangkan dengan melibatkan warga lokal, kini sulit. Malah jumlah mereka lebih banyak dibandingkan dengan warga kita. Sedih rasanya, yang jaya malah orang luar, tapi orang pribumi  tertinggal," ujarnya. (lan)


Berita Terkait



add images