iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

“Pengalaman Korea Selatan dan Polandia menjadi inspirasi bagi Indonesia. Kita bisa melaksanakan pilkada pada 9 Desember 2020. Kalau menurut kalender politik dunia, mungkin kita paling terakhir menyelenggarakan pemilu di tengah COVID-19 di 2020. Berita Polandia menggembirakan dan itu membuat kita makin optimistis,” ujar Kastorius di Jakarta, Selasa (30/6).

Korea Selatan, lanjutnya, menyelenggarakan hari pemilihannya ketika kurva COVID-19 melandai. Namun proses tahapannya sama dengan kondisi Indonesia saat ini. Yakni berada di tengah wabah yang belum memasuki masa puncak.

Ada perbedaan dengan Korea Selatan yang bisa melakukan tahapan pemilihan lebih awal. Selain itu, pemilihan lewat pos untuk memudahkan pemilu di tengah pandemik. Sementara aturan di Indonesia belum mengakomodasi hal tersebut.

“Namun, kita juga sudah menyiasati hal itu. Salah satunya , menambah TPS agar dapat mengurangi jumlah kepadatan pemilih dan penyesuaian lain. Termasuk soal anggaran,” imbuhnya.

Dia menjelaskan Pilkada 2020 bisa menjadi etalase tingkat dunia. Apabila Indonesia berhasil, penilaian terhadap Indonesia akan sangat positif. Menurutnya ada tiga faktor yang selalu dipakai untuk menilai bagaimana negara mengelola pandeminya.

Pertama yaitu kapasitas dari negara. Khususnya soal kebijakan, regulasi dan anggaran. Yang kedua kepercayaan masyarakat pada pemerintahnya. Ketiga terkait kepemimpinan. Mulai dari presiden, penyelenggara pemilu, daerah hingga partai politik dan peserta pemilu. “Tiga faktor itu akan diuji dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 nanti,” pungkasnya.(rh/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images